Kudus (ANTARA) - Ribuan peziarah dari berbagai daerah di tanah air masih memadati makam Sunan Kudus di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meskipun libur sekolah telah usai.
Menurut juru bicara Yayasan Masjid Menara dan makam Sunan Kudus Deny Lukmanul Hakim di Kudus, Minggu, jumlah peziarah setiap harinya bisa mencapai 2.000-an orang. Sedangkan saat libur sekolah jumlahnya bisa lebih banyak lagi karena yang datang tidak hanya dari kalangan kelompok pengajian, melainkan banyak pula dari keluarga memanfaatkan liburan.
Meskipun bukan masa libur, kata dia, kepadatan memang masih terjadi, yang dimungkinkan memanfaatkan momen bulan Maulud.
Pada hari biasa, imbuh dia, jumlahnya tentu lebih sedikit, biasanya didominasi dari warga lokal Kudus dan sekitarnya.
Baca juga: Ribuan nasi bungkus dibagikan pada "buka luwur" di makam Sunan Kudus
Untuk melayani peziarah, maka jam operasionalnya dibuka mulai setelah shalat subuh atau sekitar pukul 04:00 WIB hingga pukul 24:00 WIB.
Sementara saat memasuki bulan puasa, kata dia, ditutup sementara, sehingga banyak peziarah yang memanfaatkan momen sebelum puasa, terkadang terjadi lonjakan pengunjung.
Peziarah yang datang ke Makam Sunan Kudus, kata dia, tidak hanya dari masyarakat di tanah air, karena sebelumnya juga ada peziarah yang berasal dari luar negeri.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus Edy Supriyanto mengakui meskipun bukan hari libur sekolah, tetapi bus yang masuk ke terminal pada akhir pekan memang tinggi.
Baca juga: Ustad Abdul Somad kunjungi Makam Sunan Kudus
"Berkisar 50-an unit bus setiap harinya, terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan hari biasa tidak sebanyak itu, berkisar 20-an bus," ujarnya.
Ia memperkirakan masih ramainya wisatawan, salah satunya karena bertepatan dengan bulan Maulud, sehingga banyak rombongan pengajian atau masyarakat dari berbagai daerah melakukan wisata ziarah.
Lonjakan bus wisata yang masuk ke terminal wisata Krapyak, kata dia, mulai terlihat sejak bulan pertengahan Agustus 2025 hingga sekarang.
Samingan, peziarah asal Kulonprogo, Yogyakarta mengakui bersama rombongan memang menjadwalkan ziarah ke Sunan Muria, Sunan Kudus serta Sunan Kalijaga Demak.
"Kami sengaja berangkat di akhir pekan, agar semua anggota pengajian bisa berangkat karena libur kerja, sehingga yang ikut bisa 50-an orang," ujarnya.
Baca juga: Keris dan tombak sunan kudus "dijamas"
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.