Jakarta (ANTARA) - Langkah pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah terhenti di babak 16 besar BWF Tour Super 1000 China Open 2025.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Kamis, Amri/Nita mengakui ketangguhan ganda Korea Selatan Wang Chan/Jeong Na Eun lewat drama rubber game, 21-12, 13-21, 19-21.
Menurut Amri kekalahan ini disebabkan karena mereka bermain kurang tenang ketika memasuki masa-masa krusial meski telah menampilkan permainan yang sesuai dengan strategi yang telah disiapkan sebelumnya.
Baca juga: Amri/Nita bangkit dan menangi laga babak pertama China Open 2025
"Selain itu, kami setelah unggul di gim pertama malah bermain hati-hati, banyak bermain aman padahal ada peluang untuk menyerang. Itu membuat lawan berkembang dan kepercayaan dirinya naik," ungkap Amri dikutip dari PBSI.
Sementara itu, Nita menilai bahwa kekalahan ini disebabkan karena kurang berani tampil menyerang terutama ketika memasuki gim kedua.
"Kuncinya memang di gim kedua ketika sebenarnya harus berani keluar menyerang karena posisinya kalah angin malah jadi sangat hati-hati. Itu yang harus kami benahi," ujar Nita.
"Di gim ketiga saat tertinggal kami tidak mau menyerah, kami tetap berjuang siapa tahu bisa seperti kemarin membalikkan keadaan," imbuhnya.
Baca juga: Jorji belum puas dengan performanya meski lewati 16 besar China Open
Memetik hasil yang kurang memuaskan dalam dua turnamen terakhir yakni Jepang Open 2025 dan China Open 2025, Amri mengatakan bahwa mereka memperoleh banyak pengalaman berharga dalam dua turnamen BWF super 750 dan BWF super 1000 yang telah dilakoni.
Amri mengatakan bahwa untuk bisa tampil maksimal dalam dua turnamen dengan kelas seperti ini diperlukan fokus serta mental yang kuat.
"Untuk teknik dan fisik kan latihannya kami hampir sama. Tensi dan tekanannya sangat berbeda. Banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa kami ambil," kata Amri.
Baca juga: Rehan/Gloria segel tiket perempat final China Open 2025
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































