Jakarta (ANTARA) - Grup orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN) menampilkan lagu-lagu daerah menjelang akhir gelaran peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Minggu.
Grup musik yang dibentuk secara khusus untuk mengisi acara kenegaraan HUT Kemerdekaan RI ini juga bertujuan membangun karakter anak bangsa, memupuk rasa nasionalisme, serta meningkatkan apresiasi di kalangan generasi muda.
Lagu-lagu daerah yang dibawakan oleh grup orkestra ini yakni "Piso Surit" yang diciptakan oleh Djaga Depari.
Lagu yang berasal dari Sumatra Utara. utamanya suku Karo ini memiliki makna seorang pria yang merindukan kekasihnya bak kicauan burung pincala atau burung kacer.
Alunan beragam alat musik dan suara orkestra yang menawan menghadirkan representasi budaya dan suku Karo dalam mengungkapkan perasaan.
Baca juga: Bendera Merah Putih diterbangkan ke angkasa pada perayaan HUT RI
Lagu selanjutnya adalah "Lancang Kuning" yang berasal dari Provinsi Riau yang memiliki peran penting dalam sejarah Riau.
Lancang Kuning merupakan jenis kapal kayu yang ramping dan panjang khas Melayu yang digunakan dalam perdagangan, transportasi dan perang. Lancang kuning juga diketahui menjadi simbol identitas budaya Riau.
GBN juga menghadirkan lagu berjudul "Prau Layar" karya Ki Narto Sabdo yang dikenal berasal dari Jawa Tengah.
Lagu ini menceritakan mengenai suasana yang menyenangkan saat berwisata menaiki perahu di laut serta menerangkan pentingnya santai untuk melepas penat atau yang dikenal dengan istilah healing.
Lagu ini juga memiliki arti pentingnya keseimbangan antara kerja dan waktu santai. Sementara dari sisi lirik,lagu ini sederhana dan sempat popular di kalangan anak-anak.
Baca juga: Bocah "Pacu Jalur" ajak peserta upacara peringatan HUT RI berjoget
GBN juga menghadirkan lagu "Sajojo" karya David Rumagesan. Lagu asal Papua ini menceritakan mengenai gadis cantik yang menjadi pusat perhatian alias kembang desa yang menjadi perhatian banyak pria.
Lagu ini memiliki makna cerita cinta sederhana yang sarat akan nilai keterbukaan masyarakat Papua menerima siapa saja tanpa memandang latar belakang.
Semakin menyemarakkan HUT RI, lagu asal Maluku berjudul "Rasa Sayange" ciptaan Paulus Pea yang menggambarkan rasa cinta dan rindu akan keindahan alam dan kehidupan di Maluku serta menyimpan filosofi tentang melestarikan budaya dan hubungan antarmanusia.
Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.
Baca juga: Iko Uwais unjuk kemampuan di hadapan Presiden RI
Baca juga: Atraksi jet tempur TNI AU bentuk formasi angka 80 di langit Jakarta
Baca juga: Putri Indonesia suarakan konservasi maritim di hari kemerdekaan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.