KPAI menyangkal kematian anak AM karena jatuh di jembatan Kuranji

1 month ago 8

Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan tegas menyangkal kesimpulan bahwa kematian anak berinisial AM (13), pelajar SMP asal Kota Padang, Sumatera Barat, karena menjatuhkan diri dari Jembatan Kuranji.

"Kami menyangkal bahwa AM meninggal karena menjatuhkan diri dari Jembatan Kuranji. Ini kesimpulan yang sangat tidak masuk akal," kata Anggota KPAI Diyah Puspitarini saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Hal itu dikatakannya saat memperingati setahun ekshumasi terhadap korban.

Ekshumasi terhadap AM telah dilakukan pada 8 Agustus 2024 silam.

KPAI pun menyesalkan sikap Polda Sumatera Barat yang dinilai kurang responsif terhadap penanganan kasus ini.

"Sejak awal KPAI tegas meminta Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik) dilibatkan, namun tidak ada respons sama sekali, dan masukan dari LNHAM (Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia) tidak digubris sama sekali, termasuk surat-surat dari KPAI yang tidak pernah direspons oleh Polda Sumbar," kata Diyah Puspitarini.

Pihaknya pun meminta penyelidikan kasus AM agar dibuka kembali.

"Perjuangan untuk AM tidak akan padam, kami tidak diam, karena hak anak yang sudah meninggal dunia adalah mendapatkan kejelasan penyebab kematiannya dan jangan sampai terstigma negatif. Jangan sampai ada AM-AM yang lain, karena sejatinya anak adalah masa depan bangsa," kata Diyah Puspitarini.

AM ditemukan tewas mengambang di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada tanggal 9 Juni 2024.

Kematian AM bertepatan dengan patroli pengamanan polisi terhadap aksi tawuran.

Sejumlah pihak menduga AM tewas karena dianiaya oleh polisi.

Tim Ekshumasi Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI) menyatakan AM meninggal bukan karena dianiaya, melainkan karena terjatuh dari ketinggian 14,7 meter Jembatan Kuranji.

Atas temuan tersebut, Polda Sum bar kemudian menghentikan penyelidikan kasus kematian AM.

Baca juga: Setahun ekshumasi AM, KPAI sesalkan polisi hentikan penyelidikan

Baca juga: KPAI minta Komdigi investigasi korban dampak negatif gim Roblox

Baca juga: Kasus anak ditemukan tewas di pantai Batang merupakan familicida

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |