Proyek pengendalian banjir dan rob Jakarta mulai dikerjakan pada 2026

1 hour ago 4

Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengatakan meski kontrak telah ditandatangani tahun ini, namun pekerjaan fisik proyek pengendalian banjir dan rob akan dimulai pada 2026 hingga 2027.

Menurut dia, proyek ini dibagi ke dalam empat jenis pekerjaan utama yakni pembangunan sistem polder, pembangunan dan perbaikan kali serta sungai, pembangunan embung atau waduk serta pembangunan dan penguatan tanggul pengaman pantai.

“Sebenarnya program ini merupakan bagian dari Quick Wins Gubernur - Wakil Gubernur Pramono Anung dan Rano Karno dari Program 100 Hari. Dan selanjutnya telah ditetapkan sebagai Program Strategis Nasional (PSN),” kata Ika di Balai Kota Jakarta, Rabu.

Adapun hari ini, penandatanganan kontrak dan pencanangan proyek pengendalian banjir dan rob (JakTirta dan National Capital Integrated Coastal Development/NCICD Fase A Tahap 3) telah dilakukan antara Dinas SDA dan perusahaan. Diketahui, nilai kontrak tersebut mencapai Rp2,62 triliun.

Pekerjaan proyek akan dilaksanakan oleh sejumlah perusahaan konstruksi, antara lain PT Adhi Karya, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Jaya Konstruksi, PT Modern Widya Technical, dan PT Suburo Jayana Indah Corp.

Baca juga: "Jakarta Integrated Tunnel" dinilai penting untuk tangani banjir

Seluruh pembangunan ini berada dalam satu program bernama JakTirta Project yang menjadi bagian dari Gerakan Jaga Jakarta dengan semangat “Kelola Air, Lindungi Jakarta”.

“Harapannya, sebagian besar pekerjaan bisa selesai pada 2027 dan menjadi bagian dari peringatan 500 tahun Jakarta,” jelas Ika.

Ika merinci, paket pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi sembilan paket pembangunan sistem polder di 13 lokasi dengan tambahan 63 unit pompa baru.

Selain itu, ada dua paket pembangunan embung di tiga lokasi, dua paket pembangunan tanggul pantai sepanjang dua kilometer, serta revitalisasi sungai sepanjang dua kilometer.

Seluruh pekerjaan tersebut menggunakan anggaran total Rp2,62 triliun. Lokasi proyek tersebar di lima wilayah Jakarta, yakni Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara.

Ika menambahkan lokasi dipilih berdasarkan data wilayah yang sering mengalami genangan dan banjir dalam periode 2020 hingga 2024.

Baca juga: Pemprov DKI sudah siapkan anggaran untuk lanjutkan pembangunan NCICD

Baca juga: DKI rampungkan pembangunan tanggul pantai Fase A sepanjang 8,5 km

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |