Libya tetapkan tiga hari berkabung nasional usai kepala staf tewas

1 hour ago 3

Tripoli (ANTARA) - Libya menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari mulai Selasa menyusul tewasnya Kepala Staf Angkatan Darat Mohammed al-Haddad dan empat pejabat tinggi militer lainnya dalam kecelakaan pesawat di dekat Ankara, Turkiye.

Dalam pernyataan resminya, Pemerintah Persatuan Nasional Libya (GNU) menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban serta jajaran Angkatan Bersenjata Libya.

Pemerintah juga mengumumkan bahwa selama masa berkabung, seluruh lembaga negara mengibarkan bendera setengah tiang dan menangguhkan seluruh upacara serta perayaan resmi.

“Pemerintah Persatuan Nasional menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban dan rekan-rekan mereka di angkatan bersenjata, seraya memanjatkan doa agar Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat-Nya, memberikan tempat terbaik bagi para syuhada, serta menguatkan keluarga yang ditinggalkan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibeh juga menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk mengirim delegasi resmi ke Ankara.

Delegasi tersebut ditugaskan berkoordinasi langsung dengan otoritas Turkiye dan meninjau penyebab serta kronologi kecelakaan pesawat yang menewaskan para pejabat militer tersebut.

Tragedi ini terjadi bertepatan dengan rencana peringatan Hari Kemerdekaan Libya pada 24–25 Desember, yang menandai 74 tahun pembebasan Libya dari pendudukan Italia.

Pemerintah menyatakan peringatan tersebut tetap dilakukan, namun dalam suasana duka nasional.

Ketua Dewan Kepresidenan Libya Mohamed Menfi turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Mohammed al-Haddad dan empat pejabat tinggi militer lainnya.

Ia memuji jasa dan pengabdian para korban bagi negara serta stabilitas nasional.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Turkiye Ali Yerlikaya mengatakan puing-puing pesawat jet Falcon 50 yang membawa Mohammed al-Haddad dan rombongan ditemukan di selatan Haymana, dekat Ankara.

Pesawat tersebut dilaporkan tengah dalam penerbangan menuju Tripoli ketika mengalami kecelakaan.

Penyelidikan atas insiden ini masih terus berlangsung dengan melibatkan otoritas Turkiye dan Libya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: AS ingin siagakan pasukan di Tunisia seiring aktivitas Rusia di Libya

Baca juga: Turki percepat pengiriman pasukan ke Libya

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |