Komnas: Penting integrasi data dokumentasi kasus kekerasan perempuan

4 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menekankan pentingnya sinergi dan integrasi data dalam mendokumentasikan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.

"Bersama Kementerian PPPA dan FPL (Forum Pengada Layanan), kami melakukan pemadanan data untuk mengurangi duplikasi dan meningkatkan akurasi. Langkah strategis ini penting agar kebijakan yang lahir benar-benar berbasis pada realitas yang komprehensif," kata Ketua Komnas Perempuan Maria Ulfah Ansor dalam acara "Diseminasi Laporan Sinergi Data Kekerasan terhadap Perempuan", di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, langkah ini penting agar nantinya kebijakan yang lahir benar-benar berbasis pada realitas yang komprehensif.

Maria Ulfah Ansor pun mengajak semua pihak untuk membangun ekosistem yang berpihak pada korban dengan memperkuat layanan, menegakkan hukum yang adil, dan terus melawan budaya yang menormalisasi kekerasan.

"Mari kita jadikan data ini bukan sekadar laporan tahunan, tetapi bahan bakar perjuangan untuk memastikan setiap perempuan dapat hidup tanpa kekerasan, tanpa ketakutan, dan dengan penuh martabat," katanya.

Baca juga: Komnas Perempuan dorong sinergi database kekerasan perempuan dengan AI

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengapresiasi Komnas Perempuan yang membangun Sintas Puan, sistem yang mendokumentasikan kekerasan terhadap perempuan secara lebih mendalam.

Sedangkan Forum Pengada Layanan (FPL) sebagai jejaring layanan berbasis masyarakat turut menghadirkan Titian Perempuan sebagai wadah pendokumentasian kasus kekerasan terhadap perempuan dari lapangan.

Kementerian PPPA selama ini telah memiliki Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), sebuah sistem basis data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang menjadi rujukan nasional.

Oleh karena itu, menurut dia, interoperabilitas data atau berbagi pakai data menjadi sangat penting untuk dibangun dan diterapkan pada tiga sistem yang ada.

Baca juga: Komnas: Kemajuan teknologi harus mendukung ruang aman perempuan

"Simfoni PPA, Sintas Puan, dan Titian Perempuan dapat saling bertukar serta memanfaatkan data dan informasi sehingga masing-masing sistem dapat saling melengkapi dan memperkuat," kata Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |