Wamena (ANTARA) - Komisi Penilaian Eliminasi Malaria Nasional mendorong percepatan penanganan penyakit malaria di Papua Pegunungan atau (Papeg) guna menciptakan daerah tersebut bebas malaria.
Sesuai data yang berhasil diperoleh penyakit malaria di Papua Pegunungan pada tahun 2024 mencapai 38.000 kasus.
Ketua Komisi Penilaian Eliminasi Malaria Nasional dr Ferdinan J Laihad di Wamena, Kamis mengatakan Tanah Papua memang sangat unit, dimana penduduknya tersebar di berbagai tempat, lingkungannya bervariasi, iklimnya berbeda sehingga penyakit daerah tropis ini cukup tinggi.
“Walaupun tinggi kasus malarianya sebenarnya bisa diselesaikan termasuk di Kabupaten Jayawijaya yang curah hujannya cukup tinggi. Diperlukan perhatian khusus dan penanganan ekstra sehingga malaria dapat diselesaikan di wilayah Papua Pegunungan secara umum,” katanya.
Menurut dia, sebenarnya di wilayah Papua Pegunungan kasus malarianya harus rendah, karena nyamuk ini tidak dapat berkembang biak di wilayah dengan suhu dingin.
Baca juga: BRIN: Eliminasi malaria di Indonesia perlu fokus tekan kasus di Papua
“Berbanding terbalik dengan wilayah dataran rendah di Tanah Papua seperti Timika, Waropen itu kasus malarianya tinggi karena daerah itu berawah dan tidak sedingin seperti di wilayah Papua Pegunungan,” ujarnya.
Dia menjelaskan kasus malaria di wilayah Papua Pegunungan seharusnya tidak ada karena dengan kondisi daerah yang dingin dan di ketinggian maka nyamuk malaria itu tidak dapat berkembang biak.
“Akan tetapi yang menjadi persoalan adalah banyak masyarakat kita yang dari Jayapura dan kabupaten lainnya di wilayah pesisir Tanah Papua telah membawa bibit malaria, dan ketika kembali ke Jayawijaya atau daerah lainnya di Papua Pegunungan bisa terkena penyakit itu,” katanya.
Dia menambahkan secara perkembangan teknologi obat untuk mengatasi penyakit malaria, tuberkulosis dan AIDS itu telah tersedia di puskesmas atau rumah sakit.
Baca juga: Gubernur: Asia Pacific Leader Summit perkuat eliminasi malaria Papua
“Sekarang tugas tenaga kesehatan bagaimana mencari dan mengobati masyarakat yang terkena malaria sehingga memperoleh pengobatan yang baik dan bisa memperoleh kesembuhan,” ujarnya.
Dia berharap tenaga kesehatan di delapan daerah di antaranya Kabupaten Jayawijaya, Nduga, Yalimo, Yahukimo, Tolikara, Pegunungan Bintang, Lanny Jaya dan Mamberamo Tengah bisa secara konsisten menangani penyakit malaria.
Baca juga: Wamendagri tegaskan Kemendagri dukung eliminasi malaria di Papua
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.