Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyerahkan bantuan berupa 450 paket sembako untuk para pemulung dan pengangkut sampah di sekitar TPST Bantargebang, Sumur Batu, dan Burangkeng.
Dalam acara yang diadakan di Stadion Mini Sumur Batu, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, Wakil Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Wakil Kepala BPLH Diaz Hendropriyono mengatakan momen itu menjadi kesempatan untuk menyampaikan apresiasi kepada pemulung, pengepul, penyortir, dan pengangkut sampah atas kontribusi mereka dalam upaya pengelolaan sampah.
"Saya rasa ini adalah tugas mulia, pekerjaan yang mulia yang kita perlu apresiasi. Mungkin momen ini, di Hari Kemerdekaan ini kita juga bisa merefleksikan diri bahwa memang sampah di Jabodetabek ini sudah banyak banget," kata Diaz dalam Pesta Rakyat dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Dia menyoroti timbulan sampah yang dihasilkan oleh wilayah Jakarta dan sekitarnya yang mencapai 7.400 ton per hari, hampir sebagian besar berakhir tertumpuk di TPST Bantargebang.
KLH/BPLH dalam kesempatan hari ini menyediakan bantuan 450 paket untuk pemulung sampah, pelaku pengurangan, penggunaan kembali dan pendaur ulang (Reduce, Reuse, Recycle/3R), pengepul sampah, penyortir sampah, pengangkut sampah, dan warga setempat.
Paket sembako itu terdiri atas beras tiga kilogram, minyak goreng satu liter, gula putih satu kilogram, terigu satu kilogram, mie telor dua bungkus, ikan sardin satu kaleng, kopi saset lima bungkus, dan satu boks teh.
"Ini bisa kita jadikan kesempatan merefleksikan bahwa Indonesia ini sedang krisis sampah, jadi kita ingin memberikan edukasi juga atau informasi ke masyarakat jangan sampah lupa bahwasanya sampah yang kita kelola saat masih sangat banyak, dan jangan lupa di sini banyak ‘pahlawan-pahlawan’ yang tidak kita kenal," ujar Diaz Hendropriyono.
Baca juga: Pemkot Padang anggarkan Rp50 miliar percepat capaian kota bebas sampah
Baca juga: Menteri LH gencarkan proses daur ulang tangani masalah sampah plastik
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
