KKP tangani kematian beruntun dua dugong di Kalimantan Barat

2 months ago 38
Penanganan terhadap dugong terdampar dalam kondisi mati perlu segera dilakukan dengan cara-cara yang sesuai prosedur...,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak menangani dua kasus kematian dugong secara beruntun di perairan Kendawangan, Kalimantan Barat, sebagai respons cepat atas spesies dilindungi.

Direktur Konservasi Spesies dan Genetik Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP Sarmintohadi menegaskan, dugong merupakan satwa laut yang dilindungi secara penuh serta masuk dalam daftar Apendiks I CITES dan status rentan (vulnerable) oleh IUCN.

“Penanganan terhadap dugong terdampar dalam kondisi mati perlu segera dilakukan dengan cara-cara yang sesuai prosedur. Hal ini sekaligus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar terkait penanganan biota dilindungi yang terdampar,” kata Sarmintohadi dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Dua dugong ditemukan mati di waktu berdekatan yakni 15 dan 18 Juni. Kejadian pertama diterima dari Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), mitra jejaring konservasi yang bekerja sama dengan BPSPL Pontianak.

Baca juga: BKKPN sebut sepanjang Januari-April lima mamalia terdampar di NTT

Dugong tersebut ditemukan mati tersangkut jaring nelayan di sekitar Lagan Belanda, dekat Pulau Cempedak. Bangkai dugong diamankan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan dibawa ke dermaga Pulau Cempedak.

Keesokan harinya, tim gabungan dari YIARI, Lanal Ketapang, dan pemerintah desa melakukan nekropsi. Proses penguburan dilakukan di Markas Komando Lanal Ketapang.

Tiga hari kemudian, pada 18 Juni 2025, BPSPL Pontianak kembali menerima laporan kematian dugong dari lokasi yang tidak jauh dari temuan pertama. Dugong kedua ditemukan telah mati terdampar di sekitar Pulau Cempedak.

Pemeriksaan nekropsi dilakukan oleh tim medis YIARI bersama Yayasan WeBe Konservasi Ketapang, dan bangkai kembali dikuburkan di lokasi yang sama dengan penguburan sebelumnya.

Baca juga: Desa Arakan merawat dugong dengan kearifan lokal

Kepala BPSPL Pontianak Syarif Iwan Taruna Alkadrie menambahkan, kolaborasi lintas sektor seperti menjadi kekuatan utama dalam penanganan mamalia laut terdampar.

"Jejaring konservasi memainkan peran penting dalam mempercepat penanganan dan mendorong penyelamatan biota laut yang dilindungi,” kata Syarif.

Sebagai tindak lanjut, BPSPL Pontianak bersama YIARI dan Yayasan WeBe menggelar pertemuan untuk menyampaikan hasil nekropsi dan mendiskusikan langkah-langkah strategis ke depan, termasuk upaya pencegahan kejadian serupa di masa mendatang.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menetapkan lima program strategis berbasis ekonomi biru untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut dan perikanan. Program ini mulai dari memperluas kawasan konservasi, hingga penanganan sampah plastik di laut.

Baca juga: Seekor Dugong mati terdampar di perairan TWAL Teluk Kupang

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |