Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memastikan gaji pegawai termasuk gaji ke-13 dan 14 tetap aman dan tidak terdampak efisiensi anggaran pemerintah.
"Kami memastikan bahwa efisiensi tidak berdampak terhadap belanja pegawai, termasuk belanja pegawai ke-13 dan ke-14," kata Handoko dalam Rapat bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Kamis.
Handoko juga memastikan efisiensi anggaran yang dilakukan tidak mengganggu operasional fasilitas riset, terlebih pada fasilitas yang dinilai sensitif seperti laboratorium infeksius, spesimen, dan genetika hingga reaktor nuklir.
Hal ini, lanjut dia, dilakukan dalam rangka memastikan pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan lancar dan tak terkendala, shingga, pelaksanaan riset dan inovasi tetap bisa berjalan meski ada efisiensi.
Baca juga: Kepala BRIN tekankan kolaborasi internasional dalam memajukan riset RI
Baca juga: BRIN publikasikan 6.117 karya ilmiah di jurnal bereputasi global
Handoko juga menyebutkan efisiensi anggaran tidak mengganggu proyek riset dan inovasi pendukung Astacita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam bidang swasembada pangan, energi, kemandirian, kesehatan, dan ekonomi berkelanjutan.
"Penciptaan talenta unggul nasional tetap dilakukan meskipun ada pembatasan," lanjutnya.
Diketahui, BRIN memiliki pagu awal pada Tahun Anggaran 2025 ini sebanyak Rp5,84 triliun. Dalam rangka efisiensi anggaran ini, BRIN dikenakan efisiensi anggaran sebesar Rp1,42 triliun. Sehingga, pagu aktif BRIN pada TA 2025 ini menjadi sebesar Rp4,413 triliun.
Baca juga: Kemenlu RI terkena efisiensi anggaran Rp2,03 triliun
Baca juga: Pratikno pastikan anggaran untuk bencana tak terkena efisiensi
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
