Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan statistik yang benar dan baik berdasarkan kemanusiaan.
“Kalau kita membahas masalah statistik bukan angka saja. Statistik benar, tetapi statistik yang baik dan benar adalah statistik yang berdasarkan kemanusiaan,” kata Rachmat dalam Peluncuran Desain Besar Pembangunan Kependudukan 2025-2045 di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat.
Karena itu, ia mengatakan fokus utama yang perlu dilakukan adalah membangun manusia sebagai langkah untuk mencapai pembangunan nasional. Mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan warga negara yang semakin baik.
Perubahan positif ini dinilai menjadi wajib dibawa ke depan untuk terus memperbaiki kondisi penduduk Indonesia.
Lebih lanjut, ia mengatakan salah satu tujuan utama pembangunan kependudukan di Tanah Air adalah kesejahteraan dan kebahagiaan. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, telah mencatat bahwa tujuan Indonesia merdeka untuk menjadikan warga Tanah Air bahagia.
“Sejahtera saja tidak cukup, karena sejahtera belum tentu bahagia. Sementara bahagia juga belum tentu sejahtera, tapi kalau yang bahagia pasti sudah bisa menyelesaikan banyak hal,” kata Rachmat Pambudy.
Dengan peningkatan kesejahteraan yang konsisten, kata dia, pembangunan pendudukan didorong terus untuk memberikan kesejahteraan inklusif dan merata, sehingga tidak boleh satupun ada warga yang tertinggal. Karena itu, peningkatan pertumbuhan penting dalam pembangunan nasional, tetapi menghilangkan ketimpangan jauh lebih penting lagi.
Kepala Bappenas menegaskan bahwa tujuan pembangunan Indonesia bukan saja yang makmur, sejahtera, dan berbahagia, tetapi adil dulu baru makmur.
“Saat ini, Indonesia baru merasakan kemakmuran untuk orang per orang. Kita baru merasakan kemakmuran satu di antara dua, satu di antara tiga, satu di antara sepuluh, tapi sembilan masih belum makmur, dan di situlah seharusnya tujuan pembangunan,” kata Rachmat.
Dalam kesempatan tersebut, Rachmat meminta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji agar selalu berupaya mengendalikan, memakmurkan, dan membuat warga negara merasa diperlakukan secara adil.
“'Happiness' dapat dianggap sebagai kesenangan, kebahagiaan, emosi positif, kehidupan yang berarti merasakan kepuasan yang harus dirasakan oleh sebanyak-banyaknya warga Indonesia. Di sinilah tujuan Indonesia Emas dan di sinilah tujuan kita membangun menuju Indonesia Emas tahun 2045,” ujar dia.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.