Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp12,6 triliun untuk tahun anggaran 2026 dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.
Sekretaris Jenderal Kemkomdigi Ismail menjelaskan kebutuhan anggaran Kemkomdigi pada tahun 2026 sebesar Rp20,3 triliun. Namun, pagu indikatif Kemkomdigi yang ditetapkan untuk tahun anggaran 2026 sebesar Rp7,75 triliun sehingga terdapat kebutuhan tambahan anggaran senilai Rp12,6 triliun.
"Untuk kebutuhan 2026 kami sudah mendapatkan masukan dari seluruh unit kerja, kebutuhan Komdigi ada di angka Rp20,3 triliun sehingga dibutuhkan kekurangan anggaran sebesar Rp12,615 triliun," kata Ismail di kompleks parlemen.
Baca juga: Kemkomdigi lakukan reprioritisasi program di tengah efisiensi anggaran
Tambahan anggaran tersebut akan dialokasikan untuk empat program prioritas yakni pengembangan dan penguatan infrastruktur digital, pengembangan dan penguatan ekosistem dan ruang digital, komunikasi publik dan media, dan dukungan manajemen.
Pada program pengembangan dan penguatan infrastruktur digital membutuhkan anggaran tambahan Rp7,75 triliun yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan BTS dan akses internet serta terestrialisasi infrastruktur atau konektivitas melalui jaringan kabel maupun nirkabel yang dioperasikan di permukaan bumi.
Anggaran tersebut juga akan dialokasikan untuk pemeliharaan operasional BTS 4G di Papua dan non-Papua, pemeliharaan akses internet, pemeliharaan operasional satelit Satria 1, dan layanan publik terkait sertifikasi infrastruktur digital serta pengembangan dan penguatan ekosistem digital.
Baca juga: Kemkomdigi usulkan tambahan anggaran rampungkan PDN Cikarang
Kemudian pada program prioritas penguatan ekosistem dan ruang digital, Kemkomdigi membutuhkan tambahan anggaran Rp2,7 triliun untuk pemeliharaan operasional Pusat Data Nasional (PDN) dan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), penanganan konten ilegal, penyelenggaraan pengawasan aktivitas dan transaksi elektronik, dukungan pengawasan ruang digital.
"Termasuk di dalamnya juga untuk pelatihan dan fasilitasi literasi digital untuk anak dan kelompok rentan, Digital Talent Scholarship, beasiswa S2 & S3 bidang digital, serta dukungan pembangunan SDM digital," ujar Ismail.
Kemudian untuk program komunikasi publik dan media, Kemkomdigi membutuhkan dana sebesar Rp313 miliar yang belum tercakup dalam pagu indikatif.
Baca juga: Efisiensi anggaran Kemkomdigi dapat penyesuaian jadi Rp3,84 triliun
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengelolaan komunikasi publik meliputi pembangunan desa, koperasi, UMKM, sektor pendidikan, akselerasi investasi dan perdagangan global, kesehatan, ketahanan pangan, pertahanan semesta, ketahanan energi, swasembada air, program Makan Bergizi Gratis, dan kegiatan prioritas komunikasi publik.
Terakhir, pada program terkait dukungan manajemen, Kemkomdigi membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp1,7 triliun.
"Ini untuk memenuhi kebutuhan gaji, tunjangan, dan berbagai hal-hal yang bersifat manajerial untuk menjalankan fungsi pengawasan dan lainnya," terang Ismail.
Baca juga: Menkomdigi sebut kebijakan efisiensi anggaran tak jadi beban berat
Baca juga: Kemkomdigi usulkan efisiensi pagu anggaran 2025 sebesar 58 persen
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.