Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan rasio kontribusi industri pengolahan nonmigas (manufaktur) domestik terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2026 mencapai 18,66 persen.
"Target rasio kontribusi manufaktur terhadap PDB sebesar 18,66 persen," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin.
Disampaikan Menperin, target tersebut merupakan bagian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional di atas 8 persen sesuai Astacita Presiden Prabowo.
Selain menyasar peningkatan rasio kontribusi manufaktur PDB, pihaknya juga menargetkan untuk memacu pertumbuhan PDB industri manufaktur ke angka 6,52 persen, investasi sektor manufaktur mencapai Rp852,9 triliun, produktivitas tenaga kerja manufaktur sebanyak 129,3 juta orang per tahun, serta kontribusi manufaktur terhadap total ekspor sebanyak 74,85 persen.
Dikatakan dia guna memenuhi sasaran tersebut dibutuhkan dukungan anggaran yang memadai dengan mempertimbangkan kebutuhan prioritas.
"Selama periode 2021-2023 pagu anggaran Kemenperin mengalami peningkatan dengan puncaknya pada tahun 2023 sebesar Rp4,53 triliun. Sementara itu pada tahun 2026 anggaran Kemenperin mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 23,13 persen atau turun Rp582,73 miliar dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.
Adapun pada tahun 2026 pihaknya mendapatkan pagu anggaran Rp1,93 triliun dan mengusulkan tambahan anggaran Rp2,05 triliun. Dengan begitu usulan anggaran yang disampaikan Kemenperin untuk tahun depan mencapai Rp3,98 triliun.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat bersama dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin menjelaskan tambahan anggaran sebesar Rp2,05 triliun tersebut ditujukan untuk membiayai 255 kegiatan strategis.
"Kami mengusulkan kebutuhan tambahan anggaran untuk tahun 2026 sebesar Rp2,05 triliun ini untuk membiayai pelaksanaan berbagai macam program," kata dia.
Baca juga: Kemenperin usulkan anggaran Rp3,9 triliun di 2026 pacu industri RI
Baca juga: Menperin yakini IKM berperan besar wujudkan karbon bersih
Baca juga: Menperin meresmikan pabrik panel surya terbesar di Indonesia
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.