Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menegaskan dirinya optimis kemandirian industri pertahanan bisa terwujud dengan dukungan komitmen pemerintah dan berbagai BUMN strategis.
"Kami yakin dengan komitmen yang ada dari pemerintah pusat, Kementerian Pertahanan terutama Bapak Presiden Prabowo Subianto dan juga di level BUMN sampai dengan di PT Dahana dan beberapa BUMN strategis lainnya untuk bisa mengimplementasikan," kata Brigjen Frega saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Kamis.
Brigjen Frega mengatakan perjalanan menuju kemandirian industri pertahanan dan alutsista memerlukan komitmen jangka panjang dan memerlukan dukungan tidak hanya dari pemerintah, namun juga dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
"Pertahanan itu adalah hak dan kewajiban semuanya, sehingga termasuk teman-teman dari media pun juga berkontribusi, termasuk juga masyarakat berkontribusi untuk yakin pada kemampuan kita ke depan. Kami berharap 5-10 tahun ke depan dan bahkan 2045, visi Bapak Presiden itu untuk menjadikan bangsa kita yang memang mandiri, berdaulat, bisa terwujud," ujarnya.
Tim Biro Informasi Pertahanan Kemenhan mengadakan kunjungan ke berbagai BUMN yang bergerak di bidang pertahanan, salah satunya adalah PT Dahana (Persero) yang berkantor pusat di Subang, Jawa Barat, pada Selasa (23/6).
Baca juga: Kemenhan akselerasi industri propelan antisipasi situasi geopolitik
Baca juga: Kemenhan: Indo Defence adalah pameran sekaligus ajang diplomasi pertahanan
Dalam kunjungan tersebut Fregas mengungkapkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk bom militer dari PT Dahana sudah mencapai lebih dari 50 persen.
Fregas juga menyampaikan ke depan akan ada dukungan dari pemerintah untuk penambahan fasilitas manufaktur di PT Dahana dalam rangka mendongkrak angka TKDN dalam produk-produk militernya.
"TKDN sudah sampai di 50 persen dan bahkan dalam rencana yang ke depan, akan ada penguatan dan pembangunan fasilitas-fasilitas tambahan," kata Fregas.
Menurutnya kemandirian industri pertahanan selain sangat penting dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara juga membuka potensi untuk mendatangkan devisa melalui ekspor produk pertahanan.
"Karena kalau kita lihat beberapa waktu lalu di Indo Defense 2025, animo sangat tinggi baik dari domestik maupun luar negeri terhadap produk-produk unggulan dari industri pertahanan Indonesia," tuturnya.
Produk bom militer buatan PT Dahana, antara lain, Bom NATO Tajam (BNT) 250 berbobot 250 kilogram yang didesain untuk kompatibel dengan pesawat NATO.
Kemudian bom varian P-100L berbobot 100 kilogram, P250L yang berbobot 250 kilogram, dan P-500L berbobot 500 kilogram yang diproduksi khusus untuk pesawat tempur Suhkoi, kemudian juga Roket Pertahanan R-Han122B, R-Han450 dan roket portabel antitank dan antihelikopter.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.