Bandarlampung (ANTARA) - Sekretaris Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Budi Setiyono mengatakan bahwa pemerintah daerah (pemda) perlu mengadopsi peta jalan pembangunan kependudukan (PJPK) guna mendukung kapitalisasi bonus demografi.
"Mengenai memanfaatkan bonus demografi atau mengkapitalisasi bonus demografi seperti ini memang masih belum banyak diwacanakan. Oleh karena itu kami mendorong pemerintah daerah dapat mengadopsi peta jalan pembangunan kependudukan (PJPK) yang nantinya membentuk Desain Besar Kependudukan," ujar Budi Setiyono di Bandarlampung, Kamis malam.
Ia mengatakan pengadopsian peta jalan pembangunan kependudukan itu harus dilakukan dengan menerapkan 30 indeks pembangunan berwawasan kependudukan (IPBK) di daerah.
"Itu menjadi acuan bagi kita untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia, tenaga kerja, atau penduduk secara umum. Dan harus punya kemampuan juga untuk memetakan kebutuhan atau demand dari sektor industri berupa lapangan pekerjaan. Sehingga sumber daya manusia bisa terserap menjadi tenaga kerja," katanya.
Baca juga: Bonus demografi, Indonesia bidik perluasan penempatan PMI ke Jepang
Dia menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan proses internalisasi peta jalan pembangunan kependudukan kepada seluruh kabupaten dan kota yang nantinya akan terus dievaluasi tiap bulan.
"Pada peta jalan pembangunan kependudukan itu, kami menyerahkan ke daerah untuk mengatur kemampuan APBD dalam memfasilitasi penduduk untuk memenuhi 30 indikator dalam indeks pembangunan berwawasan kependudukan," ucap dia.
Menurut dia, 30 indikator yang harus dipenuhi dalam pembangunan berwawasan kependudukan oleh pemerintah dan berbagai instansi tersebut menjadi salah satu langkah untuk mengkapitalisasi bonus demografi.
"Ada dua permasalahan dalam bonus demografi yang harus terus dijaga yakni mengenai kualitas penduduk serta dari sisi kebijakan, di mana kita harus menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dengan mendorong kebijakan integratif," tambahnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya hal tersebut maka bonus demografi dengan adanya surplus usia produktif masyarakat bisa mengaktualisasikan produktivitas dan berkesempatan melakukan reinvestasi bagi keluarga.
Baca juga: Deputi Kemendukbangga: Manfaatkan peluang bonus demografi
Baca juga: Mendukbangga: Lewat magang, mahasiswa beri kontribusi bonus demografi
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.