Sumedang (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuka kemungkinan untuk menggabungkan pelaksanaan retret kepala daerah gelombang ketiga dengan para sekretaris daerah (sekda), guna mengefisiensikan waktu dan memperkuat sinergi kebijakan di daerah.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan opsi tersebut sedang dalam kajian, mengingat jumlah peserta gelombang ketiga lebih sedikit dibandingkan gelombang sebelumnya.
“Kami akan mempelajari jumlah gelombang ketiga dan apakah akan dilaksanakan bersamaan dengan sekda. Karena jumlahnya jauh lebih sedikit dari ini, mungkin bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan,” kata Bima di Sumedang, Kamis.
Menurut dia, pelaksanaan retret gelombang ketiga masih menunggu penyelesaian seluruh proses hukum terkait Pilkada Serentak 2024, termasuk tahapan pemungutan suara ulang (PSU) di sejumlah daerah.
“Angkanya untuk kepala daerah yang mengikuti retret gelombang ketiga kalau tidak salah berapa belas lagi gitu, tidak sampai 20 lah ya,” kata dia.
Terkait rencana pelaksanaan retret gelombang ketiga yang kemungkinan kembali digelar di kampus IPDN, dirinya masih menunggu kajian teknis terutama jika jumlah peserta meningkat dari gelombang sebelumnya.
“Kalau 86 orang seperti sekarang masih memungkinkan. Tapi kalau 500 orang, apalagi ditambah lagi nanti dengan kloter terakhir kepala daerah, tentu harus dikaji kembali kesiapan pelaksanaannya,” katanya.
Wamendagri menyebut waktu pelaksanaan gelombang ketiga masih menunggu keputusan lebih lanjut. Namun, Presiden telah menginstruksikan agar program ini dipercepat untuk mendukung akselerasi program pembangunan nasional.
“Pelaksanaannya belum ditetapkan bulan apa, tapi Presiden meminta agar dipercepat karena perlu akselerasi program,” kata Bima.
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.