Kehidupan kedua sampah plastik jadi furnitur cantik 

3 hours ago 2

Denpasar (ANTARA) - Belasan relawan sibuk bergelut dengan sampah plastik penuh pasir dan lumpur kering, setelah dikumpulkan dari pesisir pantai dan sungai, ruang terbuka hijau hingga pegunungan.

Bertempat di salah satu gudang sortir sampah plastik yang dikelola organisasi lingkungan nonprofit Sungai Watch di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, para relawan membersihkan puluhan ton sampah plastik tiap harinya.

Dengan cekatan mereka memilah sampah plastik, sebelum dibersihkan dari kotoran yang menempel.

Sampah plastik itu kemudian dikelompokkan berdasarkan jenisnya, seperti botol plastik, kantong, kemasan hingga bahan plastik lainnya.

Bagi sebagian besar orang, plastik-plastik itu hanyalah barang buangan yang tidak bernilai.

Hal itu tidak demikian dengan relawan komunitas yang melihat sisi lain dari upaya penting menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik, yakni mendulang rupiah.

Meski begitu, tugas mereka yang kerap tidak tersorot publik itu tampaknya masih panjang karena tumpukan sampah plastik masih menggunung di gudang itu, menunggu giliran untuk dipilah.

Arsip foto - Relawan membersihkan dan menyortir sampah plastik di gudang sortir Sungai Watch di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (24/3/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Zero waste

Manager Lapangan Sungai Watch I Made Dwi Bagiasa menjelaskan dalam satu bulan organisasinya mengumpulkan rata-rata hampir 40 ton sampah plastik yang ditempatkan di lima titik gudang pemilahan di Bali.

Di stasiun Ketewel, Gianyar, misalnya, rata-rata mencapai sekitar empat ton per bulan, kemudian stasiun Kapal di Kabupaten Badung mencapai tujuh ton, Beraban di Kabupaten Tabanan sekitar enam ton, Pemogan di Kota Denpasar sekitar 11 ton dan di Bakti Seraga, Kabupaten Buleleng sekitar 8,5 ton.

Selain itu, ada juga gudang sortir sampah plastik yang baru didirikan pada 2024 di Sidoarjo dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |