Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melepas Satuan Tugas Formed Police Unit (FPU) 7 MINUSCA Bhayangkara yang bertugas dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afrika Tengah.
Kapolri memimpin langsung upacara pelepasan di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis, sebagai wujud penghargaan atas dedikasi dan kesiapan para personel yang akan membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
“Polri aktif berpartisipasi dalam misi perdamaian PBB. Atas kontribusi tersebut, Indonesia menempati peringkat kelima dunia sebagai negara dengan kontribusi terbesar dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB,” kata Kapolri dalam sambutannya, sebagaimana keterangan tertulis.
Capaian tersebut, imbuh Jenderal Sigit, akan terus ditingkatkan. Menurut dia, hal itu sejalan dengan komitmen Indonesia yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB di New York (23/9).
Misi perdamaian PBB ini menjadi bagian dari kontribusi aktif Indonesia dalam mendukung stabilitas dan keamanan global. Para personel FPU 7 telah menjalani berbagai pelatihan intensif sebagai bekal menghadapi tantangan di wilayah misi.
Baca juga: Delegasi RI ikuti 56 pertemuan di hari ketiga Sidang MU PBB
Selain menunjukkan profesionalisme dan kemampuan Polri di tingkat internasional, misi FPU 7 MINUSCA juga diyakini bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berkomitmen terhadap perdamaian dunia.
Dengan membawa semangat Bhayangkara dan integritas tinggi, para personel diharapkan mampu menjalankan tugas dengan baik, menjaga nama harum bangsa, dan memberikan kontribusi nyata bagi stabilitas global.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol. Amur Chandra Juli Buana mengatakan pasukan FPU 7 MINUSCA telah siap diberangkatkan. Kesiapan itu ditandai dengan berakhirnya pelatihan pasukan yang diikuti dengan upacara tradisi pembaretan.
“Pembaretan ini menjadi puncak dari rangkaian pelatihan intensif yang telah dijalani oleh para personel,” kata Amur, Jumat (19/9).
Dia menyebut ratusan personel yang tergabung dalam pasukan itu akan menghadapi tantangan besar karena akan bertugas di tengah penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan presiden di Afrika Tengah.
Kendati demikian, Kadivhubinter Polri optimistis bahwa FPU 7 mampu menghadapi tantangan tersebut.
“Saya yakin FPU kita yang kita berangkatkan, dengan bekal pelatihan yang sudah disiapkan, pasti akan sanggup dan mampu menjalankan tugasnya, termasuk dalam mengamankan proses demokrasi di negara tersebut,” ucapnya.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.