Jayapura (ANTARA) - Kapolres Nduga AKBP Alfredo Rumbiak mengatakan, delapan warga Distrik Meborok, Kabupaten Nduga, dilaporkan terseret banjir yang melanda wilayah itu.
Bencana alam tanah longsor dan banjir akibat meluapnya Sungai Toro di Kampung Genamba Distrik Meborok Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (1/11).
"Insiden itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIT hingga pukul 21.00 WIT, akibat hujan deras yang mengguyur kampung tersebut," kata Kapolres Nduga AKBP Alfredo Rumbiak kepada Antara, Rabu.
Dikatakan, delapan warga yang menjadi korban yaitu Mulanus Kogoya, Karuk Kogoya, Karungganus Kogoya, Karunggana, Kogoya,Rabu Kogoya, Yuranus Kogoya, Utlana LilbiGwijangge dan Unggut Gwijangge.
Ke delapan korban diduga telah meninggal , karena jasad salah satu korban atas nama Utlana Gwijangge ditemukan meninggal di Kampung Genamba Distrik Meborok.
Dengan adanya dua kasus bencana alam di dua distrik itu, kata Akbp Alfredo Rumbiak, tercatat 23 orang menjadi korban, dua diantaranya telah ditemukan jasadnya.
Kedua jasad yang ditemukan adalah Utlana Lilbib Gwijangge, korban Sungai Toro, Distrik Meborok dan Yupin Pokneangge, korban di Sungai Panpan, Distrik Dal.
"Kedua jenazah sudah dimakamkan oleh keluarga masing-masing," kata Kapolres Nduga AKBP Alfredo Rumbiak.
Baca juga: BNPB: 23 warga hilang usai banjir bandang di Nduga Papua Pegunungan
Baca juga: Pemprov Papeg salurkan beras 4 ton bagi pengungsi bencana banjir Nduga
Baca juga: Polda: Pencarian korban banjir bandang di Pegunungan Arfak berlanjut
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































