Jakarta (ANTARA) - Youtube berupaya untuk melakukan transformasi melalui tiga tren yang sedang berkembang dalam platform tersebut untuk membentuk masa depan bagi konten-konten digital.
“YouTube menjadi pusat budaya dunia, atau yang kita sebut sebagai epicenter of culture, dan dari situ tren itu lahir, gerakan sosial dimulai, dan juga suara-suara yang dulu mungkin tidak terdengar, tidak punya platform, tidak punya media, mereka jadi bisa punya panggung sendiri,” kata Country Director Google Indonesia Veronica Utami dalam temu media di Jakarta, Rabu.
Veronica menjelaskan tren pertama datang dari budaya lokal yang mendunia. Sebelumnya, banyak kreator yang membuat konten hanya dalam kamar saja. Sosok tersebut kemudian menjadi terkenal di seluruh dunia.
Musisi NIKI misalnya, setelah membuat akun pribadinya di platform itu, karya - karyanya semakin dikenal banyak orang.
Grup wanita No Na yang berada di bawah naungan agensi 88rising dan debut baru-baru ini, videonya juga terpantau memiliki 30 persen penonton dari luar negeri berdasarkan data watch time Youtube. Potensi para anak muda tersebut membuktikan bahwa kreator Indonesia dapat mendobrak pasar internasional.
Tren kedua yakni adanya konten hiburan yang makin beragam dan menarik. Contohnya, sport statement yang dibuat seorang Youtuber yang jadi salah satu olahraga baru dan diminati oleh banyak orang.
Baca juga: Youtube sebut kreator bisa tambah penghasilan lewat fitur lain
Terakhir, konten-konten yang berseliweran di platform itu lebih memiliki tujuan. Konten yang dibuat menarik perhatian target pasarnya dengan hal-hal yang dilakukan kreator secara positif. Misalnya, konten soal renovasi rumah sampai dengan berbagi atau mengulas benda-benda yang telah dibeli.
Potensi lain yang terlihat yakni 92 persen penonton Indonesia mengaku bahwa Youtube memiliki kreator yang dapat dipercaya berdasarkan data Kantar.
Dari tren dan potensi yang ada, ia optimis bahwa industri itu akan tumbuh lebih pesat dan berkualitas. Terlebih survey itu juga menyebut bahwa ekosistemnya di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Pada tahun 2025, tercatat lonjakan waktu menonton sebesar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kematangan industri kreator lokal juga semakin diperkuat dengan adanya sekitar tiga ribu saluran YouTube yang berhasil menembus angka 1 juta subscribers.
“Tidak hanya YouTube yang memiliki jangkauan audiens, tetapi mereka juga dipercaya oleh audiens, ini bukanlah sesuatu yang mudah karena kreator harus memikirkan ide baru dan satu video usahanya yang luar biasa,” ujar dia.
Baca juga: Youtube siap diskusi soal sertifikasi kreator konten dengan pemerintah
Baca juga: Pendapatan iklan YouTube naik 15 persen di Q3, capai 10 miliar dolar
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































