Jakarta (ANTARA) - Generasi muda mendominasi peserta Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025, menjadikannya ajang sastra dengan jumlah pendaftar terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraannya sejak 1974.
"Yang mendominasi dalam naskah kita tahun ini, dalam 50 tahun lomba naskah DKJ, sebanyak 531 pendaftarnya dari gen Z," ungkap Oka Rusmini, salah satu juri sayembara dalam konferensi pers Malam Anugerah Sayembara Novel DKJ 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu.
Oka menjelaskan bahwa sebanyak 1.162 naskah diterima pada penyelenggaraan tahun ini, dengan 792 naskah lolos seleksi administrasi. Dari jumlah tersebut, 531 naskah berasal dari penulis Gen Z, disusul oleh kalangan millenial.
Menurut dia, jumlah itu menjadikan Sayembara Novel DKJ 2025 sebagai penyelenggaraan dengan partisipasi tertinggi sepanjang sejarahnya.
"Dari tahun 1974-2025, tahun ini adalah manuskrip terbanyak sepanjang sejarah,” ungkap Oka.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Sastra DKJ Fadjriah Nurdiasih mengatakan lomba tahun ini menjadi bagian dari perayaan 50 tahun perjalanan Dewan Kesenian Jakarta dalam memajukan sastra Indonesia.
"Kami ingin mendorong lahirnya novelis-novelis baru atau mungkin yang sudah memiliki karya agar mereka bisa terus mencapai tonggak kepengarangan untuk menjadi sastrawan," ujarnya.
Tahun ini juga menandai kolaborasi pertama DKJ dengan program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya dari Kementerian Kebudayaan, yang membuka jalur pembinaan dan promosi bagi penulis muda Indonesia.
Sastrawan Aan Mansur, yang hadir sebagai pembicara, menambahkan bahwa program Manajemen Talenta Nasional (MTN) berperan penting dalam menghubungkan karya penulis dengan pembinaan berkelanjutan.
"MTN adalah program prioritas untuk seni dan budaya nasional. Kami membayangkan sistem yang dapat menjaring, mengembangkan, hingga mempromosikan penulis Indonesia sampai ke tingkat internasional," ujarnya.
Melalui kerja sama ini, pemenang Sayembara Novel DKJ tidak hanya akan memperoleh penghargaan, tetapi juga peluang untuk mendapatkan pendampingan kreatif, residensi, hingga akses penerbitan.
Keterlibatan MTN diharapkan menjadikan ajang ini bukan sekadar lomba sastra, melainkan pintu masuk ke ekosistem talenta nasional di bidang kepenulisan.
Tahun 2025 menandai perayaan ke-51 tahun Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Dimulai sejak 1974, sayembara ini telah menjadi barometer sastra negeri ini dan merupakan salah satu perhelatan sastra paling bergengsi di Indonesia.
Ajang ini terus memunculkan nama-nama sastrawan terdepan dalam khazanah sastra negeri, meneguhkan komitmen DKJ dalam mendukung perkembangan literasi dan kebudayaan.
Lebih lanjut, peserta tahun ini juga tidak hanya datang dari Indonesia, melainkan dari berbagai negara seperti Jerman dan Turki.
Baca juga: DKJ serukan agar warga menjaga benda peninggalan sejarah
Baca juga: DKI dan Dewan Kesenian Jakarta kurasi acara sambut lima abad Jakarta
Baca juga: TIM Fest hadir untuk peringati HUT ke-56 Taman Ismail Marzuki
Pewarta: Ade irma Junida/Juliyanti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































