Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan mengemukakan bahwa program Manajemen Talenta Nasional (MTN) mampu menjadi ruang bagi penulis untuk mengembangkan kemampuan serta jejaring.
"Untuk di bidang sastra sendiri, kami menyadari bagaimana MTN ini bisa menjadi satu ruang, satu forum untuk bisa bertemunya antara penulis, penerjemah, riset, penerbit," kata Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Anissa Rengganis di Jakarta, Rabu.
Ia mengungkapkan bahwa besok (6/11) akan digelar MTN Lab untuk 15 finalis Sayembara Novel Sastra Dewan Kesenian Jakarta.
MTN Lab atau coaching clinic ini diharapkan menjadi forum bersama yang mempertemukan editor hingga penerbit.
Baca juga: Unesco, RI minta dukungan masuk Komite Antar Pemerintah Konvensi 2003
"Karena kacamata editor, kacamata penerbit tentu akan punya perspektif yang lain untuk memperkaya naskah-naskah teman-teman dan harapannya nanti bisa diterbitkan secara luas dan juga bisa menjadi karya sastra yang lebih dikenal di panggung global," kata Anissa.
Sastra, kata dia, merupakan salah satu dari objek pemajuan kebudayaan. Karenanya, Kementerian Kebudayaan telah berkomitmen untuk memajukan sastra lewat pembentukan gugus tugas hingga festival sastra dan penguatan komunitas sastra.
"Kemudian penguatan komunitas sastra yang sudah menjaring 33 komunitas dan juga ada keberlangsungan 18 festival sastra di Indonesia kami juga kemudian punya laboratorium penerjemah sastra dan promotor sastra kemarin baru saja selesai," tukasnya.
MTN adalah platform nasional yang menyiapkan generasi terbaik talenta seni Indonesia secara terstruktur, inklusif, dan berbasis data.
Baca juga: Cerita Panji jadi materi dalam pengembangan diplomasi budaya Indonesia
MTN Seni Budaya bukan sekadar wadah pengembangan, melainkan jalan strategis untuk melahirkan talenta yang akan menjadi inspirasi global menuju Indonesia Emas 2045.
Pihaknya juga mengapresiasi gelaran Sayembara Novel 2025 DKJ yang telah digelar sejak 1974.
Gelaran ini diharapkan mampu menghadirkan karya berkualitas yang mampu mewarnai dunia sastra nasional.
Tahun 2025 menandai perayaan ke-51 tahun Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Dimulai sejak 1974, sayembara ini telah menjadi barometer sastra dan berhasil memunculkan nama-nama sastrawan dalam khazanah sastra nasional.
Baca juga: Pekan Wayang dan Gamelan 2025 tingkatkan kebanggaan nasional
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































