Jember, Jawa Timur (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember berencana menambah beberapa stasiun pemberhentian sepanjang jalur Jember-Banyuwangi saat jalur Gumitir ditutup total selama dua bulan.
"Seiring dengan rencana penutupan akses jalan nasional di kawasan Gumitir akibat pekerjaan perbaikan infrastruktur, KA Pandanwangi dipersiapkan untuk mengambil peran lebih besar dalam menjamin konektivitas antarwilayah," kata Manajer Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro dalam keterangan di Jember, Jawa Timur, Selasa.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali memastikan penutupan jalan nasional di jalur Gumitir yang merupakan akses jalur yang menghubungkan Kabupaten Jember dengan Banyuwangi selama dua bulan yakni pada 24 Juli hingga 24 September 2025.
"Kami masih mengusulkan untuk menambah beberapa stasiun pemberhentian. Penambahan itu diharapkan memudahkan mobilitas warga di daerah sekitar yang selama ini bergantung pada akses darat melalui jalan Gumitir," tuturnya.
KAI mencatat kinerja impresif dari Kereta Api (KA) Pandanwangi relasi Jember – Ketapang (PP) selama Semester I tahun 2025 yakni jumlah penumpang yang naik dan turun mencapai 1.149.434 orang.
"Jumlah tersebut meningkat 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebanyak 949.628 penumpang selama semester I," katanya.
Menurut dia, peningkatan itu tidak hanya mencerminkan kepercayaan publik yang semakin tinggi terhadap layanan kereta api, tetapi juga menjadi indikator keberhasilan KA Pandanwangi sebagai KA Lokal dalam mendukung mobilitas masyarakat antarwilayah.
"Jalur Jember – Banyuwangi yang dilalui kereta itu turut menopang aktivitas pariwisata, ekonomi lokal, dan keberlanjutan lingkungan, karena angkutan massal berbasis rel dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan pribadi," tuturnya.
Dari sisi operasional, lanjut dia, KA Pandanwangi dikenal sebagai salah satu kereta lokal dengan performa tepat waktu yang tinggi, kapasitas angkut besar, serta harga tiket yang sangat terjangkau.
Ketersediaan layanan itu bukan hanya memperkuat loyalitas penumpang, namun juga menjadi solusi transportasi berkelanjutan yang mendukung prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) melalui pengurangan emisi karbon, penurunan kemacetan lalu lintas dan aksesibilitas transportasi bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Kenaikan jumlah penumpang itu menunjukkan bahwa KA Pandanwangi tidak hanya menjadi moda transportasi favorit masyarakat tapal kuda, tetapi juga menjadi tulang punggung konektivitas antardaerah yang lebih hijau dan berkelanjutan," katanya.
Pihak KAI terus berinovasi dan menyesuaikan layanan demi kenyamanan dan kemudahan penumpang, termasuk dengan penambahan stasiun pemberhentian untuk mengantisipasi penutupan jalan Gumitir.
Baca juga: KAI Daop Jember siapkan 170.886 tempat duduk selama liburan sekolah
Baca juga: Jumlah penumpang WNA di wilayah KAI Daop Jember meningkat
Baca juga: KAI Jember hadirkan program "Schooliday" menjelang liburan sekolah
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.