Januari s.d September 2025 melayani 288 ribu pelanggan, hadirkan perjalanan berkelas dan ramah lingkungan
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus konsisten menghadirkan transportasi publik yang modern dan berkelanjutan. Salah satu layanan unggulannya, KA Argo Bromo Anggrek, telah melayani 288.065 pelanggan sepanjang Januari hingga September 2025. Dari jumlah tersebut, September mencatatkan volume tertinggi, yaitu 38.529 pelanggan.
Kereta ini merupakan ikon layanan eksekutif yang menghubungkan Jakarta (Gambir) dan Surabaya (Pasar Turi) melalui lintas utara Jawa, dengan pemberhentian di Cirebon, Semarang Tawang, dan Bojonegoro. Dengan waktu tempuh sekitar 7 jam 45 menit, Argo Bromo Anggrek menjadi simbol efisiensi dan kenyamanan perjalanan antarkota di Indonesia.
“KA Argo Bromo Anggrek adalah representasi komitmen KAI dalam menghadirkan perjalanan yang cepat, nyaman, dan berkelas. Setiap pengembangan kami lakukan dengan memperhatikan keselamatan, kenyamanan pelanggan, serta efisiensi energi,” Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
Sejak diluncurkan pada 24 September 1997, KA Argo Bromo Anggrek terus berevolusi mengikuti perkembangan zaman. Pada awal pengoperasiannya, kereta ini menempuh perjalanan Jakarta s.d Surabaya dalam waktu sekitar 9 jam 5 menit, lebih cepat dibanding layanan eksekutif lain pada periode tersebut. Berbagai peningkatan infrastruktur jalur, modernisasi sistem persinyalan, dan optimalisasi pemberhentian membuat waktu tempuh terus berkurang menjadi 8 jam 10 menit pada 2015 dan 7 jam 45 menit berdasarkan GAPEKA 2025. Percepatan ini mencerminkan inovasi berkelanjutan KAI untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing transportasi darat nasional.
Pada tahun 2019, KAI menghadirkan rangkaian stainless steel generasi baru buatan PT INKA yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Mulai 1 Juni 2025, KAI juga memperkenalkan Compartment Suite Class layanan premium dengan tingkat privasi tinggi, menghadirkan pengalaman perjalanan yang personal dan berkelas.
Transformasi berkelanjutan ini sejalan dengan Program Asta Cita Pemerintah, yang mendorong transportasi publik modern, inklusif, dan rendah emisi karbon. KAI terus memperkuat perannya dalam ekonomi hijau nasional melalui inovasi sarana dan operasional berbasis efisiensi energi dan teknologi ramah lingkungan.
Selain sebagai moda transportasi antarkota, KA Argo Bromo Anggrek juga menjadi penggerak ekonomi hijau dan pariwisata lintas provinsi.
Jalur utara Jawa yang dilalui kereta ini menghubungkan koridor ekonomi sekaligus destinasi wisata utama Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Surabaya yang kini tumbuh sebagai pusat bisnis dan rekreasi dengan orientasi keberlanjutan. Mobilitas efisien dengan emisi rendah menjadikan Argo Bromo Anggrek semakin relevan dengan gaya hidup ramah lingkungan dan tren perjalanan modern.
Pertumbuhan layanan ini turut memberi dampak positif terhadap ekonomi lintas Jawa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, perekonomian Jawa Tengah tumbuh 5,28% dan Jawa Timur 5,23% pada triwulan II 2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Konektivitas yang semakin baik mendorong aktivitas perdagangan, industri kreatif, dan sektor jasa di wilayah Cirebon, Semarang, dan Surabaya memperkuat rantai pasok nasional dan mempercepat ekonomi daerah. sesuai arah kebijakan pembangunan dalam Asta Cita.
“KAI akan terus menjaga semangat inovasi ini, dari rel ke rel dan dari generasi ke generasi, demi menciptakan transportasi publik yang aman, modern, dan berkelanjutan bagi Indonesia,” tutup Anne.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































