Jenazah korban pembunuhan KKB Papua tiba di Gowa 

2 months ago 13
"Kerja ojek di sana. Sampai sore belum pulang-pulang, dan dapat info sudah tidak bernyawa lagi. Sempat komunikasi sebelum meninggal. Laporan dari kerabat di Puncak Jaya, parah lukanya, katanya dirampok karena tidak ditemukan motornya,"

Gowa (ANTARA) - Jenazah korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, bernama Syarifuddin Daeng Nojeng berusia 40 tahun tiba di rumah duka, Kelurahan Mangngalli, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin.

Korban diduga dibunuh pihak KKB pada Sabtu, 12 Juli 2025. Saat jenazah ditemukan penuh dengan luka bacokan pada tubuhnya di hutan Puncak Jaya, Provinsi Papua.

Proses evakuasi jenazah korban di lokasi kejadian sempat berlangsung dramatis karena mendapat perlawanan KKP hingga terjadi kontak senjata antara tim evakuasi. Jenazah korban berhasil diamankan pada 13 Juni 2025.

Saat peti jenazah korban diturunkan dari mobil ambulans, langsung disambut isak tangis keluarga dan kerabat. Sejumlah pelayat juga terlihat memadati rumah duka.

Kakak korban, Rusdianti mengatakan sempat berkomunikasi dengan korban pada Kamis, 10 Juli 2025. Namun pada Jumat, 11 Juli 2025 tidak ada kontak serta dinyatakan hilang. Korban berprofesi sebagai tukang ojek.

Baca juga: Tiga keluarga anggota Polri yang gugur diserang KKB terima santunan

Baca juga: Pangdam XVII/Cenderawasih kunjungi keluarga korban penembakan KKB

"Kerja ojek di sana. Sampai sore belum pulang-pulang, dan dapat info sudah tidak bernyawa lagi. Sempat komunikasi sebelum meninggal. Laporan dari kerabat di Puncak Jaya, parah lukanya, katanya dirampok karena tidak ditemukan motornya," ujar dia.

Menurut Rusdiati, adiknya diduga dirampok oleh KKB di Papua. Tubuhnya ditemukan di jurang pada Sabtu (12/7) sekitar pukul 12.00 WITA oleh tim evakuasi. Sebelumnya, pihak keluarga bingung mencari dana pemulangan jenazah korban.

"Kami mendapat laporan dari kerabat di Puncak Jaya. Awalnya kami bingung mencari dana untuk pemulangan jenazah, tapi alhamdulillah pemerintah memfasilitasinya sehingga bisa dimakamkan di Gowa," paparnya.

Korban diketahui kelahiran 1985 tersebut sudah tiga tahun di Papua dan bekerja sebagai tukang ojek untuk menafkahi keluarganya di Kabupaten Gowa, Sulsel.

Korban meninggalkan istri bernama Andi Nurul Insana dengan tiga anak dengan usai perkawinan sudah berjalan 18 tahun. Almarhum merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |