Jakarta (ANTARA) - Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) menekankan bahwa kemandirian pangan menjadi salah satu instrumen strategis dalam memperkuat ketahanan nasional.
“Pangan adalah pondasi dari seluruh dimensi kemandirian nasional. Dalam kerangka Pancalogi Jaman, pangan menjadi pilar pertama yang menopang pilar-pilar lainnya yaitu energi, maritim, iptek, dan industri. Tanpa kemandirian pangan, kita akan selalu berada dalam posisi rentan dan tergantung,” kata Ketua Umum Jaman A. Iwan Dwi Laksono dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Iwan menyampaikan bahwa pangan tidak hanya menjadi kebutuhan dasar rakyat, tetapi juga merupakan instrumen strategis untuk memperkuat ketahanan nasional, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global.
Dalam hal ini, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai sudah menjawab tantangan pangan nasional. Berdasarkan pada kajian strategis Litbang Jaman, kebijakan pangan yang dijalankan menunjukkan arah yang progresif dan terukur.
Tiga program unggulan yang dijadikan sorotan utama dalam mendukung kemandirian pangan nasional yaitu program pangan gratis, food estate nasional dan transformasi pertanian.
Baca juga: Zulhas tekankan soliditas dan visi satu arah bangun ketahanan pangan
Dalam kajian yang dilakukan menggunakan pendekatan yuridis-normatif dan triangulasi data kuantitatif (termasuk analisis SPSS) untuk menganalisis efektivitas kebijakan tersebut, didapati adanya korelasi positif yang signifikan antara kebijakan yang di terapkan dan hasil yang di capai seperti peningkatan produksi pangan, ada kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan.
Meski arah kebijakan sudah tepat dan di dukung oleh landasan hukum yang kuat, tantangan implementasi tetap menjadi perhatian seperti ketimpangan distribusi pangan antar wilayah, ketergantungan terhadap impor bahan pangan pokok dan kompleksitas regulasi dan perizinan sektor pertanian.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Jaman merekomendasikan langkah-langkah strategis seperti penguatan infrastruktur logistik. Contohnya, pembangunan cold storage, jalan tani, dan gudang modern untuk mempercepat distribusi hasil pertanian.
Saran lain yang diberikan yakni melakukan reformasi regulasi melalui harmonisasi dan penyederhanaan perizinan serta regulasi pertanian guna menciptakan iklim usaha yang kondusif. Diperlukan pula sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat sipil untuk memperkuat ekosistem pangan nasional.
Baca juga: Strategi mewujudkan ketahanan pangan Indonesia
“Pangan bukan hanya soal perut kenyang, tetapi juga soal harga diri bangsa. Dengan strategi yang terukur, kebijakan yang berpihak pada rakyat, dan sinergi lintas sektor, kita bisa menjadikan pangan sebagai kekuatan utama dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan berkeadilan,” ujarnya.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































