Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jakarta telah memberikan ruang yang cukup bagi penyandang disabilitas dan ini menjadi salah satu alasan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengundang Jakarta belum lama ini.
"Sebenarnya Jakarta ini diundang (ke PBB) bukan karena jagonya Pramono Anung tetapi semata-mata karena dianggap memberikan ruang yang cukup baik bagi disabilitas," kata dia di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Pramono mengatakan, saat bertemu sejumlah wali kota termasuk New York, terdapat pembahasan antara lain mengenai transportasi dan disabilitas, hak-hak perempuan pada saat malam hari saat menggunakan fasilitas publik dan fasilitas penitipan anak (daycare)
Dia mengatakan, Jakarta sudah menyediakan semua itu, salah satunya jembatan penyeberangan ramah disabilitas. Kendati, Pramono mengakui belum semua wilayah memilikinya.
Selain itu, Jakarta mempunyai kartu khusus untuk disabilitas dan memberikan kesempatan bagi keluarga Jakarta yang penyandang disabilitas untuk mendapatkan bantuan pendidikan hingga ke tingkat perguruan tinggi (Kartu Jakarta Pintar/KJP dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul/KJMU).
"Kami telah membagi KJP kurang lebih 707.622. Rp1,3 triliun lebih. Dan ini adalah satu-satunya di dunia yang membagi untuk kartu Jakarta Pintar, atau beasiswa yang kurang lebih Rp300.000-400.000 setiap bulan," katanya.
Pemberian bantuan sosial dana pendidikan ini, kata Pramono, tak lepas dari dukungan DPRD Jakarta.
"Mudah-mudahan dalam kepemimpinan saya satu tahun ke depan atau dua tahun wajah Jakarta mengalami perubahan. Karena memang saya berkeinginan untuk membangun Jakarta lebih baik, lebih ramah," kata dia.
Baca juga: Transportasi di Jakarta jadi perhatian internasional
Baca juga: Pramono perkuat kemitraan DKI dengan Kota Heidelberg
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
