Israel dilanda krisis amunisi usai 12 hari gempur Iran

3 months ago 26

Moskow (ANTARA) - Militer Israel dikabarkan mulai kehabisan senjata dan amunisi setelah 12 hari berperang melawan Iran.

Mengutip sejumlah pejabat AS tanpa menyebutkan nama, NBC News melaporkan pada Selasa (25/6) bahwa Israel mengalami kekurangan sejumlah senjata penting, terutama amunisi.

Israel telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran sejak 13 Juni lalu dengan tuduhan bahwa Iran menjalankan program nuklir militer secara rahasia.

Baca juga: Perang Iran-Israel berpotensi pengaruhi neraca perdagangan

Sebagai balasan, Iran meluncurkan "Operation True Promise 3" pada hari yang sama dan menghantam sejumlah target militer di Israel.

Iran sendiri membantah mengembangkan program nuklir untuk kepentingan militer.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengaku belum menemukan bukti nyata bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, menurut pernyataan Direktur Jenderal Rafael Grossi pada 18 Juni.

Di tengah ketegangan Iran-Israel, Amerika Serikat memperkeruh situasi dengan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni.

Baca juga: Mengantisipasi ancaman energi di tengah krisis Timur Tengah

Sebagai balasan, Iran menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik militer AS di Qatar pada 23 Juni.

Malam harinya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata untuk mengakhiri perang selama 12 hari.

Pada Selasa (25/6), dia menyatakan bahwa gencatan senjata di antara kedua negara telah resmi berlaku.

Mantan Duta Besar Inggris untuk Suriah, Peter Ford, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa ada kemungkinan besar gencatan senjata akan bertahan meskipun ada pelanggaran. Menurut dia, Israel kini kehabisan daya tempur dan lebih membutuhkan perdamaian dibanding Iran.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Di Sidang Dewan HAM PBB, RI desak Israel hentikan pendudukan Palestina

Baca juga: Iran siap patuhi gencatan senjata, Pezeshkian peringatkan Israel

Baca juga: Mencekam, WNI beri kesaksian saat proses evakuasi dari Iran

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |