Iran setujui kembalinya para inspektur nuklir dari PBB

3 weeks ago 13

Teheran (ANTARA) - Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menyetujui kembalinya para inspektur dari badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi pada Rabu (27/8).

Araghchi mengatakan kepada kantor berita pemerintah Iran, IRNA, para inspektur tersebut diizinkan masuk untuk mengawasi penggantian bahan bakar di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Bushehr.

Araghchi juga membantah laporan bahwa Iran dan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) telah menyepakati sebuah kerangka kerja sama baru. Ia mengatakan tidak ada naskah yang telah difinalisasi meskipun telah terjadi pertukaran proposal.

Kepala IAEA Rafael Grossi pada Selasa (26/8) mengatakan para inspektur dari badan atom tersebut telah kembali ke Iran untuk pertama kalinya sejak harus keluar dari negara tersebut selama konflik pada Juni lalu.

"Saat ini, tim pertama inspektur IAEA telah kembali ke Iran, dan kami akan memulai kembali," ujarnya.

Iran menangguhkan kerja sama dengan IAEA pada awal Juli setelah Presiden Iran Masoud Pezeshkian menandatangani sebuah rancangan Undang-Undang parlemen yang membatasi akses ke lokasi-lokasi nuklir.

Langkah tersebut dilakukan setelah serangan Israel dan Amerika Serikat terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Teheran menuduh IAEA, khususnya Grossi, berpihak ke Barat dan gagal mengecam serangan-serangan tersebut.

Restriksi itu, yang membutuhkan persetujuan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran untuk kunjungan inspektur telah menimbulkan kekhawatiran dari Sekretaris Jenderal PBB dan seruan baru dari Israel untuk memberlakukan kembali sanksi PBB terhadap Iran.

Inggris, Prancis, dan Jerman mengaitkan kerja sama Iran dan IAEA itu dengan keputusan ketiga negara tersebut apakah akan memulai mekanisme pemulihan sanksi (snapback sanctions) PBB pada akhir Agustus. Teheran telah menolak legalitas langkah tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |