Indonesia upayakan langkah kolaborasi pengembangan AI

3 months ago 19

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengupayakan langkah kolaborasi bersama mitra regional dan internasional dalam rangka pengembangan kecerdasan artifisial (AI).

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria saat mewakili Indonesia dalam acara 3rd UNESCO Global Forum on the Ethics of Artificial Intelligence yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand menyampaikan bahwa Indonesia telah mengembangkan Strategi Nasional AI sejak tahun 2020 melalui proses konsultasi dengan para pemangku kepentingan secara luas.

"Kolaborasi internasional dan regional sangat penting agar pengembangan AI tidak hanya mengedepankan inovasi, tetapi juga menjamin keadilan, keterjangkauan, dan manfaat bersama, khususnya bagi negara-negara Global South,” ujar Nezar dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pemerintah perkuat kerja sama untuk dukung pengembangan AI

Nezar mengatakan, Indonesia mendorong tiga langkah kolektif yang dapat menjadi agenda bersama komunitas internasional, yaitu pembentukan platform multistakeholder untuk harmonisasi standar etika dan kebijakan tata kelola AI, penguatan kerangka kerja berbagi pengetahuan antarnegara kawasan selatan (south-south cooperation), serta penerapan sistematis penilaian dampak etika dalam setiap inisiatif AI lintas negara.

Di tingkat nasional, pemerintah Indonesia tengah membangun ekosistem SDM digital dengan target mencetak sembilan juta talenta digital, termasuk profesional di bidang AI pada 2030.

Pembaruan kurikulum pendidikan untuk menyertakan literasi dan etika AI juga tengah dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

Baca juga: Pengamat sebut pusat AI di Papua bisa akselerasi pemerataan AI

Dalam sesi tingkat tinggi bertema “Fostering Global Dialogue on AI for a Collective Future”, Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong tata kelola kecerdasan artifisial (AI) yang inklusif, etis, dan berpihak pada kepentingan pembangunan berkelanjutan.

Menurut dia, partisipasi aktif Indonesia dalam forum ini mencerminkan peran strategis negara dan masyarakat luas dalam mendorong tata kelola AI global yang berlandaskan prinsip etika universal namun responsif terhadap konteks lokal.

"Pemerintah Indonesia akan terus menjalin kerja sama erat dengan mitra regional dan internasional untuk memastikan bahwa transformasi digital berlangsung secara adil, bertanggung jawab, dan berkelanjutan," ujarnya.

Baca juga: Google dukung perusahaan rintisan kembangkan AI

Diketahui, 3rd UNESCO Global Forum on the Ethics of Artificial Intelligence ini mempertemukan para pemimpin dari berbagai negara yang tengah merancang dan menerapkan kebijakan AI, serta mendorong kolaborasi lintas kawasan untuk memastikan bahwa pengembangan AI selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan, perlindungan hak asasi manusia, dan prinsip keadilan sosial.

Forum ini juga dihadiri oleh perwakilan tingkat tinggi dari UNESCO, Malaysia, Kolombia, Prancis, Uni Eropa, Afrika Selatan, Uruguay, dan mitra internasional lainnya, serta dipandu oleh Dafna Feinholz selaku Direktur Divisi Riset, Etika, dan Inklusi UNESCO.

Baca juga: Saatnya pengembangan AI di Indonesia fokus pada komersialisasi

Baca juga: RI kebut pengembangan semikonduktor dan AI sebagai mesin pertumbuhan

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |