Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggalakkan gerakan Sepekan Satu Buku bagi siswa SMP dan SMA untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Indonesia yang pada tahun 2024 masih termasuk dalam kategori sedang, yakni 73,52.
Pustakawan Ahli Utama Perpusnas Abdullah dalam sosialisasi gerakan Sepekan Satu Buku yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin, menyampaikan pembangunan literasi di Indonesia perlu mendapatkan perhatian serius karena berpengaruh besar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Kita bisa bergembira karena skor IPLM tersebut meningkat 4,10 poin dari tahun 2023, namun skor ini masih dalam kategori sedang, yang berarti upaya meningkatkan literasi perlu diperkuat. Untuk itu, kita mendorong partisipasi masyarakat dalam program Sepekan Satu Buku ini," katanya.
Abdullah juga menyampaikan tingkat kegemaran membaca tahun 2024 secara nasional tercatat sebesar 72,44, yang masih termasuk dalam kategori sedang.
"Angka ini menunjukkan bahwa meski ada kemajuan dari tahun ke tahun, tetapi kita masih membutuhkan strategi yang tepat untuk menumbuhkan minat baca masyarakat secara luas," ujar dia.
Baca juga: Perpusnas: Pemajuan naskah butuh program dari hulu hingga hilir
Menurut dia, Perpusnas terus berupaya meningkatkan budaya baca masyarakat melalui inisiatif strategis Gerakan Indonesia Membaca yang bertujuan membangun budaya baca masyarakat melalui kolaborasi lintas sektoral dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat luas.
"Gerakan Indonesia Membaca dirancang untuk menciptakan masyarakat pembelajar sepanjang hayat guna meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia sebagaimana slogan Perpusnas yakni perpustakaan hadir demi martabat bangsa," paparnya.
Abdullah melanjutkan, melalui program-program inovatif dalam Gerakan Indonesia Membaca, salah satunya Sepekan Satu Buku ini, Perpusnas berupaya menjangkau berbagai lapisan masyarakat, utamanya generasi muda untuk menumbuhkan minat baca dan keterampilan literasi.
Program ini dilaksanakan secara luring dan daring dengan kegiatan utama lomba resensi tingkat nasional, serta kampanye sepekan satu buku melalui berbagai platform digital.
Ia meminta kepada seluruh penggerak literasi di tingkat SMP dan SMA untuk aktif menyosialisasikan kegiatan tersebut agar angka partisipasi semakin meningkat.
"Hingga sosialisasi ini dimulai, sudah hampir 600 peserta yang mengikuti tantangan Sepekan Satu Buku yang telah mendaftarkan diri di kanal Gerakan Indonesia Membaca. Mudah-mudahan bisa mencapai angka 3.000-5.000," tuturnya.
Kompetisi naskah dan video resensi dari gerakan Sepekan Satu Buku masih akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025. Perpusnas akan memberikan hadiah dengan total Rp85 juta untuk 10 siswa dan empat sekolah teraktif. Naskah resensi terpilih juga akan dipublikasikan dalam buku antologi resensi.
Baca juga: Perpusnas tekankan transformasi perpustakaan berbasis inklusi
Baca juga: Perpusnas: Buku adalah pustaka yang jika rusak justru bermanfaat
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.