Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada pukul 11.05 WITA siang disertai dengan hujan pasir dan kerikil.
"Kami dapat informasi bahwa hujan pasir dan kerikil sampai menimpa pemukiman di lokasi sekitar erupsi," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur Avelina Manggota Hallan dari Larantuka, Senin.
Dia mengatakan erupsi yang terjadi dengan ketinggian semburan mencapai 18 kilometer di puncak gunung itu menyebar sampai ke Pasar Boru di Kecamatan Wulanggitang
Hari ini, kata dia, adalah jadwal pasar tradisional di Pasar Boru, sehingga banyak warga yang terdampak oleh erupsi tersebut.
Dari beberapa video yang diterima juga terlihat jelas hujan batu dan pasir terjadi di sekitar kaki gunung tersebut. Daerah sekitar juga gelap, karena diselimuti oleh abu vulkanik yang keluar dari kawah gunung tersebut.
Baca juga: Bandara El Tari sebut 4 rute penerbangan batal akibat erupsi Lewotobi
Saat ini, lanjut dia, petugas BPBD dan pihak terkait masih berada di lapangan untuk memantau mendata apakah ada kerusakan atau korban jiwa akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki.
"Dukungan dari TNI, Polri, serta SAR, juga sangat membantu proses pendataan dan evakuasi warga yang terdampak erupsi," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, kembali erupsi dengan ketinggian mencapai 18.000 meter dari puncak gunung.
Secara visualisasi kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut. Erupsi Lewotobi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter dan durasi sementara ini kurang lebih enam menit 26 detik.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi setinggi 18.000 meter
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki lima kali erupsi dalam dua hari ini
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
