Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menyebutkan kebakaran terjadi di lantai lima KM Dorolonda milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) di perairan Pelabuhan Tanjung Priok, Senin.
“Objek kebakaran terjadi di lantai lima dengan luasan 360 meter persegi,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan luas lantai lima yang terbakar 18 meter kali 20 meter atau seluas 360 meter persegi.
Gatot menjelaskan petugas pemadam kebakaran dari kawasan Pelabuhan Tanjung Priok meminta bantuan untuk memadamkan kapal di Depo Pelni.
Menurut dia, kebakaran awalnya sudah coba ditangani petugas pemadam kebakaran yang ada di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Namun, setelah tiga jam mereka melakukan pemadaman, api tak kunjung berhasil dipadamkan.
“Akhirnya petugas meminta bantuan tambahan personel dan unit pemadam kebakaran,” kata dia.
Menurut dia, tim pemadam mendapatkan informasi dan sampai di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB dan langsung melakukan pemadaman.
Petugas berhasil melokalisir kebakaran dan melakukan pendinginan sekitar pukul 16.40 WIB.
“Total kami membutuhkan waktu dua jam lebih untuk memadamkan api,” kata dia.
Sementara itu untuk penyebab terjadinya kebakaran hingga saat ini belum diketahui.
Sebelumnya PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) tengah menyelidiki penyebab kapal penumpang KM Dorolonda yang terbakar saat menjalani perawatan tahunan di galangan kapal PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (DKB), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Saat ini fokus utama kami adalah mendukung upaya pemadaman kebakaran yang sedang dilakukan secara intensif oleh tim DKB di lapangan," kata Sekretaris Perusahaan PT Pelni Evan Eryanto.
Ia mengatakan pihaknya belum dapat menyampaikan penyebab pasti kebakaran karena insiden terjadi saat KM Dorolonda masih berada di galangan kapal milik DKB.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.