Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberikan motivasi kepada santri sebagai pewaris kepemimpinan umat saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Nurul Qodim Paiton, Kabupaten Probolinggo.
"Saya senang sekali melihat bagaimana santri semangat dan antusias menyambut kedatangan Syeikh Afeefuddin dan serius mendengarkan apa yang disampaikan. Itu penting untuk menjadi bekal mereka ketika menjadi pemimpin nanti," kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima di Probolinggo, Minggu.
Bersama ribuan santri dan santriwati, acara itu dipimpin langsung oleh Syeikh Afeefuddin Al Jailani yang merupakan cicit dari Sulthanul Auliya' Syeikh Abdul Qadir Al Jailani.
Dalam kesempatan tersebut, Syeikh Afeefuddin memberikan mauidhoh dan Ijazah Kubro Manaqib Syeikh Abdul Qadir Jaelani kepada peserta yang hadir.
Melihat antusiasme para santri, Gubernur Khofifah mengaku bangga dan terharu karena mereka menunjukkan semangat luar biasa untuk mengikuti majelis ilmu sembari merayakan salah satu hari paling bermakna bagi umat Muslim bulan kelahiran Rasulullah Muhammad SAW.
"Jadi Maulud Nabi itu bukan hanya momentum meneladani karakter Rasulullah SAW, tapi juga motivasi untuk dapat berprestasi dan memimpin seperti Rasulullah. Saya percaya para santri di sini Insya Allah adalah pewaris dari estafet kepemimpinan umat," katanya.
Namun untuk dapat mencapai itu, Khofifah mengingatkan agar generasi penerus itu tetap memperkaya diri dengan ilmu seperti yang ditegaskan dengan firman Allah dalam QS Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
“Dan Syeikh Afeefuddin sendiri sudah menasehatkan kalau bertambahnya ilmu akan bertambah juga ketakwaan. Maka kalau sudah berilmu, sudah bertakwa, insya Allah akan menjadi pemimpin yang baik sekali," katanya.
Sementara itu, Syeikh Afeefuddin mengatakan bahwa dalam sejarahnya, banyak ulama dan tokoh dunia yang lahir dari majelis ilmu seperti ini. Contohnya antara lain Imam Junaid al-Baghdadi dan Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani.
"Mereka besar tentu dengan niat dan keikhlasan, sehingga mereka derajatnya diangkat Allah SWT. Maka Allah bahagia dengan adanya santri, Rasulullah bahagia dengan santri, keluarga juga bahagia dengan santri," ucapnya.
Ia berharap semoga santri-santri itu bisa memimpin bangsa dan nasihatnya adalah percaya diri, setelah bertawakal kepada Allah SWT.
"Bagi siapa yang di dalam hatinya tidak ada kepercayaan diri, itu godaan setan. Jadi percaya dirilah bahwa kalian akan menjadi orang yang berhasil," katanya.
Baca juga: Khofifah takziah dan beri santunan keluarga korban kecelakaan di Bromo
Baca juga: Khofifah sebut MTQ pancarkan cahaya persatuan dan keimanan
Baca juga: Khofifah: Maulid Nabi momentum teguhkan kerukunan kehidupan berbangsa
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.