Batam (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyoroti hubungan erat investasi lintas sektor antara Singapura dan Kepri yang telah terjalin selama hampir enam dekade dan memperkokoh hubungan kedua negara tersebut.
“Hubungan baik antara Singapura dan Kepulauan Riau sudah ada sejak 1967, dan hingga kini semakin dekat. Pada 2024, investasi asal Singapura tercatat mencapai 66,14 persen dari total investasi di Kepri,” ujar Ansar pada resepsi Hari Kebangsaan Singapura ke-60 di Batam, Kamis.
Menurutnya, investasi tersebut membawa dampak signifikan, tidak hanya dalam pembangunan zona industri dan proyek energi, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.
“Capaian ini akan berpengaruh besar bagi proyek pengembangan wilayah, industri, dan energi yang sedang berjalan. Harapannya, Kepri dan Singapura bisa maju serta berkembang bersama khususnya di sektor energi hijau, hingga kawasan BBK (Batam - Bintan - Karimun),” kata Ansar.
Baca juga: Memetakan rute investasi dan inovasi bersama Indonesia - Singapura
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Negara (designate) Urusan Luar Negeri serta Urusan Pembangunan Sosial dan Keluarga Republik Singapura Zhulkarnain Abdul Rahim mengapresiasi perkembangan pesat Batam dan Kepri.
“Ini pertama kali saya menghadiri resepsi Hari Kebangsaan Singapura di Batam. Saya gembira melihat banyak perubahan, termasuk Nongsa Digital Park yang terus berkembang sejak diluncurkan tahun 2018,” ujarnya.
Zhulkarnain menambahkan, Singapura tetap menjadi investor asing terbesar di Batam dengan nilai investasi mencapai USD 117 juta pada 2024.
“Hubungan ini menunjukkan bahwa Indonesia dan Singapura semakin maju seperti saudara yang saling membantu. Dari perdagangan, pariwisata, hingga bisnis, semua bergerak ke arah yang lebih baik,” katanya.
Baca juga: PCO: Singapura, China, hingga Malaysia dominasi investasi masuk RI
Ansar pun menutup sambutannya dengan memberikan ucapan selamat Hari Kebangsaan Singapura.
“Majulah Singapura, dan Indonesia Maju. Mari terus kita perkuat kolaborasi untuk kesejahteraan bersama,” tutupnya.
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
