Jakarta (ANTARA) - Grab Indonesia berjanji memberikan santunan hingga pendampingan hukum kepada dua mitra pengemudinya (driver) almarhum Affan Kurniawan serta Moh Umar Amarudin yang masih dalam perawatan akibat insiden demonstrasi yang terjadi di Jakarta, Kamis (28/8).
“Kami berdiri bersama mereka untuk memastikan keadilan ditegakkan dan hak-hak mereka terlindungi. Karena itu, kami menyiapkan pendampingan, termasuk pendampingan hukum apabila dibutuhkan atau pendampingan bentuk lain agar mitra pengemudi mendapatkan perlindungan nyata,” ujar Chief of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza Munusamy, melalui rilis pers, Jumat.
Dalam upaya mendukung proses hukum, Grab Indonesia juga menjalin komunikasi dan kerja sama yang baik dengan aparat penegak hukum. Tirza mengungkap Grab menghormati proses investigasi yang sedang berlangsung dan siap memberikan dukungan yang diperlukan sesuai dengan kewenangan yang berlaku.
“Fokus utama Grab saat ini adalah memberikan dukungan sepenuhnya bagi Mitra Pengemudi dan keluarga yang terdampak,” tulis keterangan tersebut.
Baca juga: Ojol dan Polda Jatim-Kodam Brawijaya nyalakan 1.000 lilin untuk Affan
Sebagai bentuk penghormatan, jajaran manajemen Grab telah mengunjungi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa, memberikan santunan, serta mendampingi keluarga yang ditinggalkan.
Grab juga hadir dalam prosesi pemakaman sebagai wujud penghormatan terakhir kepada almarhum. Perhatian penuh juga diberikan kepada Moh Umar Amarudin yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Pelni.
“Semalam kami juga berkunjung ke RS Pelni untuk bertemu langsung dengan keluarga Mitra Pengemudi Grab, Moh Umar Amarudin. Kami menyadari tidak ada angka yang bisa menggantikan atau mengimbangi musibah, namun kami berkomitmen untuk menanggung biaya perawatan dan pemulihan beliau,” tegas Tirza.
Perusahaan layanan transportasi ini juga menyampaikan belasungkawa dan terima kasih atas doa, perhatian, dan dukungan dari berbagai pihak atas peristiwa tersebut.
“Kami berharap keluarga yang terdampak dapat diberikan ruang, ketenangan, dan kekuatan dalam menghadapi situasi berat ini. Grab akan terus hadir dengan langkah nyata untuk memastikan keadilan dan perlindungan hak bagi seluruh Mitra Pengemudi. Kami juga mengajak seluruh mitra dan keluarga besar Grab untuk tetap tenang, selalu mengutamakan keselamatan, serta saling menjaga dan menguatkan,” kata Tirza.
Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8). Kericuhan di Pejompongan tersebut terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, dipukul mundur oleh polisi.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari mengungkapkan bahwa ada tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dan berada di dalam rantis tersebut dan mereka kini masih dalam proses pemeriksaan.
Insiden yang menewaskan Affan tersebut memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sejawat pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.
Baca juga: Joko Anwar sampaikan duka mendalam atas meninggalnya Affan
Baca juga: Mentrans pimpin doa untuk pengemudi ojol korban rantis Affan Kurniawan
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.