Jakarta (ANTARA) - Gelandangan kembali mendominasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang dijaring di wilayah Jakarta Barat berdasarkan data Januari sampai dengan Mei 2025.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto menyebut bahwa dari 653 PMKS yang ditertibkan di wilayahnya, 282 orang di antaranya merupakan gelandangan.
Baca juga: Warga curiga ada obat tidur dalam susu anak pengemis di Jaktim
"Gelandangan masih paling banyak ditertibkan. Selanjutnya penyandang gangguan mental (psikotik) 182 orang, pengamen 41 orang dan lainnya pengemis, pak ogah, pemulung dan sebagainya," ungkap Suprapto melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.
Suprapto mengungkapkan bahwa PMKS pada umumnya terjaring di titik rawan di delapan wilayah kecamatan se-Jakarta Barat, seperti perempatan atau lampu merah.
Baca juga: Preman gagalkan penjangkauan PMKS yang bawa anak tidur di Jaktim
"Misalnya lampu merah Grogol, lampu merah Cengkareng dan titik-titik rawan lainnya," ujar Suprapto.
Adapun penjaringan PMKS, kata Suprapto, dilakukan dalam rangka penegakan Perda DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum.
Baca juga: Hendak dijaring, PMKS di Jaktim nangis histeris hingga dibela preman
“PPKS yang terjangkau langsung dibawa petugas dan diserahkan ke Panti Sosial Kedoya untuk mendapat pembinaan,” imbuhnya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.