Film Mama Jo berjaya di festival film internasional di Bulgaria

2 weeks ago 4

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Film dokumenter pendek berjudul Mama Jo karya sutradara muda asal Citeureup, Kabupaten Bogor, Ineu Rahmawati, berhasil meraih penghargaan internasional kategori Best Short Documentary pada ajang Golden FEMI Film Festival 2025 di Sofia, Bulgaria.

Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan rasa bangga sekaligus terima kasih atas capaian yang mampu mengangkat nama baik daerah di tingkat internasional. Hal itu ia sampaikan saat menerima kehadiran Ineu di Pendopo Bupati Bogor, Kamis, sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan tersebut.

“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Semoga prestasi ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor untuk berkarya dan berinovasi, membanggakan tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional,” kata Rudy.

Pemkab Bogor menyambut positif capaian tersebut dan berharap prestasi ini dapat mendorong tumbuhnya kreativitas dan karya seni dari generasi muda di Kabupaten Bogor.

Baca juga: Daftar film Indonesia di Busan International Film Festival 2025

Ineu Rahmawati menyampaikan terima kasih atas undangan dan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Ia menilai apresiasi ini menjadi energi baru untuk melanjutkan karya bersama tim produksi film Mama Jo.

“Terima kasih kepada Bupati Bogor dan seluruh masyarakat atas antusiasme terhadap film Mama Jo. Saya berharap Pemkab Bogor dapat terus menjembatani sineas muda untuk berkarya,” ujar Ineu.

Film Mama Jo mengangkat kisah Santi, seorang ibu tangguh asal Indonesia, yang mendampingi putranya Johan, 9 tahun, dengan kondisi cerebral palsy.

Melalui film ini, Ineu ingin menyuarakan perjuangan keluarga penyandang disabilitas yang kerap terabaikan. Pesan tersebut tidak hanya relevan bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia, karena menekankan nilai kemanusiaan dan keteguhan menghadapi tantangan hidup.

Golden FEMI Film Festival 2025 sendiri berlangsung di Hotel Balkan Palace, Sofia, Bulgaria, pada 7 Juni 2025. Festival ini merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan sineas dari berbagai negara.(KR-MFS)

Baca juga: Benni Setiawan: Jumlah layar meningkat cerminan kualitas film lokal

Baca juga: Garin Nugroho tulis skenario film "Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih"

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |