Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong adanya pembangunan kilang minyak baru dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi BBM di dalam negeri.
"Dari dulu kita membuka opsi untuk pembangunan kilang baru minyak, karena memang terjadi kekurangan (shortage) BBM," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, sebenarnya pembangunan kilang minyak baru dari dulu sudah dicanangkan oleh Kementerian ESDM.
"Dan sekarang juga sudah banyak yang ingin membangun," katanya.
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk pembangunan 17 kilang minyak hampir final.
Bahlil mengatakan nantinya kilang-kilang tersebut berjenis kilang modular. Kilang tersebut merupakan unit kilang minyak berskala kecil yang dirancang untuk dibangun lebih cepat dan dengan investasi modal yang jauh lebih sedikit dibandingkan fasilitas kilang tradisional skala besar.
Sebanyak 17 kilang modular tersebut nantinya akan tersebar di sejumlah lokasi seperti di Jawa, Kalimantan, hingga Papua.
Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyasar 18 daerah yang menjadi lokasi proyek kilang, seperti Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, dan Fakfak.
Pembangunan 17 kilang minyak tersebut bertujuan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), dan sudah digodok sejak 29 Juli.
Hal itu bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor, yang pada akhirnya bakal menekan anggaran subsidi energi.
Pernyataan Bahlil itu berkaitan dengan permintaan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar PT Pertamina (Persero) segera membangun kilang minyak baru saat melakukan Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI.
Padahal, lanjut Purbaya, impor untuk bahan bakar minyak (BBM) memakan anggaran yang besar, yang mengakibatkan nilai subsidi energi terus meningkat dari tahun ke tahun.
Purbaya pun mengatakan akan turut ambil bagian dalam mengawasi proses berjalannya proyek-proyek yang diusulkan oleh Pertamina. Dengan demikian, diharapkan ada timbal balik dari Pertamina dalam memperkuat kemandirian energi nasional.
Baca juga: Purbaya sebut tak ada silang pendapat soal permintaan bangun kilang
Baca juga: Kilang minyak terbesar RI ditargetkan beroperasi pada 17 November
Baca juga: Kilang Pertamina berhasil olah 159 juta barel crude pada semester I
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.