Jakarta (ANTARA) - Enam kementerian bersinergi meluncurkan Program S'RASA sebagai strategi baru dalam memperkenalkan cita rasa Nusantara serta meningkatkan ekspor produk kuliner.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan program ini merupakan babak baru dari Program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang berakhir pada 2024.
Menurut dia, program ini dapat menjadi etalase produk kuliner Nusantara, sekaligus pintu masuk peningkatan ekspor pangan olahan, rempah dan hasil usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Ini tidak hanya mengenai makanan, tapi juga cita rasa, warisan budaya dan sebagainya, dan tentunya nanti ini impact-nya bisa ke mana saja, ekspor kita meningkat, pariwisata kita meningkat, kemudian peran BUMN, ekonomi kreatif dan semuanya," ujar Budi dalam jumpa pers Program S'RASA di Sarinah Jakarta, Kamis.
Budi mengatakan langkah awal dari program ini adalah dengan melakukan kurasi restoran yang terdapat di lima kota besar dunia, yakni New York, London, Amsterdam, Tokyo dan Sydney.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa sinergi antar kementerian menjadi bukti nyata pemerintah dalam menghadirkan inovasi terkait dengan promosi kebudayaan dan pariwisata.
"Inilah bukti bahwa kami di Kabinet Merah Putih selalu kontak dan juga berusaha melayani sebuah inovasi, yaitu sebuah kebersamaan bagaimana mempromosikan juga kebudayaan dan turisme yang ada di Indonesia," katanya.
Erick optimistis kolaborasi dari enam kementerian dapat memberikan kontribusi sektor kuliner terhadap perekonomian nasional akan semakin besar.
Menurutnya, selain meningkatkan ekspor, keberadaan restoran Indonesia di luar negeri dapat menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung langsung ke tanah air.
"Jadi insya Allah ya, saya rasa ini program yang baik, kita mempromosikan bangsa kita dan insyaallah kita juga dapat berkahnya semua," imbuh Erick.
Peluncuran program ini, juga dibarengi dengan penandatanganan perjanjian kerja sama enam kementerian yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pariwisata.
Baca juga: Kemendag sebut sektor kuliner masih mendominasi bisnis waralaba
Baca juga: Kemendag: Ekspor kerupuk udang jadi pintu pasar produk olahan makanan
Baca juga: Transaksi hasil laut Indonesia tembus Rp2,06 triliun di Jepang
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.