Ekonom: Program Jaskop Bobby bisa stabilkan harga komoditas pangan

1 month ago 20
Salah satu program di bawah Jaskop yang dinilai efektif, yaitu pembangunan solar dryer dome (SDD) untuk komoditas cabai merah,

Medan (ANTARA) - Ekonom Universitas Sumatera Utara Wahyu Ario Pratomo menyebut, Program Jaminan Stabilisasi Harga Komoditas Pangan (Jaskop) yang digagas Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution dinilai dapat membantu menjaga stabilitas harga komoditas pangan di daerah.

"Salah satu program di bawah Jaskop yang dinilai efektif, yaitu pembangunan solar dryer dome (SDD) untuk komoditas cabai merah," kata Wahyu di Medan, Sumatera Utara, Jumat.

Pihaknya menyatakan, program ini sangat bermanfaat, terutama dalam mengantisipasi anjloknya harga cabai merah ketika panen raya daerah penghasil.

Sebagai informasi, Gubernur Sumut Bobby Nasution pada tahap awal ini akan membangun 10 unit SDD di dua kabupaten di Sumut, yakni Batu Bara dan Karo sebagai penghasil cabai merah utama.

Baca juga: Bapanas: Harga cabai rawit Rp42.318/kg, bawang merah Rp38.689/kg

Fasilitas tersebut nantinya akan dikelola oleh kelompok tani penerima hibah yang mampu menampung cabai merah hingga dua ton.

"Program ini bagus untuk menstabilkan harga cabai merah. Selama ini, ketika pasokan melimpah harga langsung turun drastis dan merugikan petani. Adanya SDD ini, komoditas bisa ditampung dan diolah sehingga harganya tetap terjaga," ujar Wahyu.

Menurutnya, kehadiran SDD ini akan membantu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menampung hasil panen petani agar harga tidak jatuh terlalu rendah.

Namun, ia juga menilai, perlu adanya cold storage (gudang berpendingin) sebagai pelengkap solar dryer dome, terutama saat pasokan cabai merah menurun.

Baca juga: Bapanas: Harga cabai rawit Rp42.405/kg, bawang merah Rp38.540/kg

"Sebenarnya dua-duanya saling melengkapi. SDD berfungsi saat pasokan melimpah, dan cold storage dibutuhkan saat pasokan menurun," jelas Wahyu.

Selain Program Jaskop, Wahyu juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih yang dinilai dapat memperkuat rantai pasok bahan pangan di wilayah Sumatera Utara.

Dia mengatakan, Koperasi Merah Putih bisa menjadi pemasok bahan pangan program MBG, sehingga harga kebutuhan seperti ayam, telur, beras, dan bawang dapat lebih terkendali.

"Kalau program ini berjalan, tidak hanya harga yang stabil, tapi juga bisa menyerap tenaga kerja dan memperluas dampak ekonomi di masyarakat," tutur Wahyu.

Baca juga: Gubernur ajak kepala daerah se-Sumatera bangun ekonomi berbasis data

Terkait kondisi ekonomi Sumut, Wahyu juga mengungkapkan, bahwa pertumbuhan masih cukup baik meski ada sedikit perlambatan.

Ia menilai, potensi ekonomi Sumatera Utara masih besar, dan bisa terus didorong melalui berbagai program pemerintah.

"Potensi ekonomi kita besar. Kalau bisa dimanfaatkan dan dielaborasi dengan baik, Sumut bisa tumbuh lebih cepat," ungkap Wahyu.

Baca juga: Gubernur Sumut resmikan pembangunan gerai KDMP di Deli Serdang

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |