Duta Bahasa DKI hadirkan "JALI" untuk tingkatkan budaya literasi 

4 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Duta Bahasa DKI Jakarta meluncurkan Program Jelajah Literasi (JALI) untuk memperkuat dan meningkatkan budaya literasi generasi muda melalui inovasi pembelajaran yang memadukan permainan papan konvensional dengan teknologi digital.

“Program Jelajah Literasi (JALI) menjadi langkah nyata dalam membangun minat baca dan menulis siswa SMP," ujar Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten, Devyanti Asmalasari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Duta Bahasa DKI saat ini di bawah koordinasi Kantor Bahasa Provinsi Banten dan Kemendikdasmen RI sejak Jakarta sudah tidak memegang status sebagai ibu kota lagi.

Dia mengatakan pendekatan berbasis permainan menjadikan literasi bukan sekadar kegiatan belajar, tetapi sebuah pengalaman yang menghibur sekaligus membentuk karakter generasi muda.

Baca juga: Duta Bahasa DKI kenalkan bahasa Indonesia ke penutur asing

Sebagai bagian dari inovasi digital, "JALI" menghadirkan laman berbasis gamifikasi (penerapan elemen permainan) yang dapat diakses melalui tautan jelajahliterasi.com.

Melalui platform ini, siswa diberikan berbagai tantangan literasi yang bersumber dari Buku Digital (BUDI) milik Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) milik Badan Standar, Kebijakan, dan Asesmen Pendidikan.

Format permainan interaktif dipilih agar siswa tidak hanya membaca materi secara pasif, tetapi juga aktif menyelesaikan misi, menjawab kuis, dan memperoleh pengalaman literasi yang lebih kontekstual.

Kehadiran gamifikasi ini, kata Devyanti, dapat memperkuat fungsi JALI sebagai sarana belajar yang adaptif dan sesuai dengan perkembangan teknologi digital.

Dengan perpaduan metode konvensional dan digital, siswa diharapkan terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai konteks sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan era digital.

Adapun program JALI dilaksanakan pada 4–14 Agustus 2025 dan menjangkau 250 siswa SMP serta melibatkan 40 guru MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Indonesia dari lima wilayah DKI Jakarta.

Kehadiran guru sebagai pendamping tidak hanya memastikan kelancaran pelaksanaan program, tetapi juga menjadi faktor penting dalam pengintegrasian metode JALI dengan kurikulum yang berlaku di sekolah.

“Melalui JALI, kami berharap siswa tidak hanya meningkat kemampuan literasinya, tetapi juga tumbuh menjadi generasi muda yang literat, percaya diri, dan berdaya saing global,” kata Devyanti.

Baca juga: DKI ajak mahasiswa tingkatkan literasi di perpustakaan

Baca juga: Mencegah berita hoaks melalui literasi

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |