Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memilih untuk mengoptimalisasi lapangan sepak bola di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dibanding sebagai arena padel.
"Itu agar dapat memenuhi kebutuhan warga berolahraga di lapangan terbuka, bukan untuk arena padel," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta, Andri Yansyah di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, Lapangan Sepak Bola Kedoya saat ini masih aktif digunakan oleh warga sekitar sebagaimana fungsi dan kondisinya sebagai fasilitas olahraga sepak bola.
Lapangan Sepak Bola Kedoya berada di bawah pengelolaan Suku Dinas (Sudin) Pemuda dan Olahraga Jakarta Barat.
Sudin Dispora Jakarta Barat juga secara rutin melakukan penganggaran untuk pemeliharaan fasilitas Lapangan Sepak Bola Kedoya.
Baca juga: Alih fungsi Lapangan Sepak Bola Pilar jadi arena padel ditolak warga
”Sejak awal 2025, kami terus melakukan optimalisasi lapangan sepak bola terbuka melalui revitalisasi dengan menggunakan rumput sintetis. Hal ini dilakukan agar bisa lebih tahan lama, serta tahan terhadap penggunaan intensif dan berbagai kondisi cuaca,” katanya.
Andri mengatakan, Pemprov DKI tidak merekomendasikan alih fungsi lapangan sepak bola menjadi arena padel dengan sejumlah alasan demi kepentingan warga.
“Tentunya kami sudah melakukan pembahasan dan kami putuskan untuk tidak memberikan rekomendasi terhadap alih fungsi Lapangan Sepak Bola Kedoya," katanya.
Sebelumnya, ada wacana alih fungsi lapangan sepak bola di Jalan Pilar Baru, RT 04 RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menjadi arena padel.
Mengetahui hal ini, warga RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menolak rencana pengubahan lapangan bola di lokasi tersebut menjadi area padel.
Baca juga: DPRD DKI tolak rencana alih fungsi lapangan sepak bola Kedoya
Pemprov DKI pada akhirnya membatalkan rencana alih fungsi lapangan sepak bola menjadi arena padel.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.