Manokwari (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Papua Barat merealisasikan program rehabilitasi mangrove seluas 12 hektare di enam kabupaten, guna memperkuat ekosistem pesisir serta mengurangi risiko abrasi pantai.
Adapun enam kabupaten tersebut, meliputi Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana dan Fakfak dengan jumlah bibit pohon mangrove yang ditanam sebanyak 5.280 bibit.
"Ada 5.280 bibit mangrove yang ditanam sepanjang tahun 2025. Setiap kabupaten 880 bibit dengan luasan 2 hektare," kata Kepala Dishut Papua Barat Jimmy Walter Susanto di Manokwari, Rabu.
Ia menyebut, rehabilitasi mangrove merupakan wujud komitmen pemerintah daerah menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir, sekaligus mendukung ketahanan ekosistem menghadapi perubahan iklim.
Baca juga: Pemprov Jatim dorong hilirisasi mangrove dan ekonomi rendah karbon
Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat lokal serta kelompok tani hutan di masing-masing kabupaten yang menjadi mitra untuk memastikan keberlanjutan pemeliharaan tanaman mangrove setelah penanaman.
“Selain memulihkan ekosistem, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat ikut menjaga mangrove sebagai penyangga kehidupan pesisir,” ujarnya.
Ia berharap, rehabilitasi mangrove di luar kawasan hutan dapat memberikan manfaat jangka panjang, baik dari sisi ekologis maupun sosial ekonomi masyarakat pesisir di wilayah Papua Barat.
Teluk Bintuni, Teluk Wondama dan Kaimana merupakan daerah dengan potensi kawasan hutan mangrove terbesar dari total luasan secara keseluruhan di Papua Barat kurang lebih 471 ribu hektare.
Baca juga: Perusahaan migas berupaya jaga ekosistem destinasi mangrove
"Awalnya luas lokasi penanaman mangrove setiap kabupaten 4 hektare, tapi karena ada penyesuaian anggaran jadi turun menjadi 2 hektare," ucapnya.
Ia menyebut rehabilitasi mangrove tahun 2024 meningkat dibanding 2023 baik dari sisi jumlah bibit maupun luas lahan dengan dua tahap kegiatan, yaitu tahap pertama 8 hektare dan tahap kedua 10 hektare.
Alokasi bibit pohon mangrove untuk pelaksanaan program kegiatan rehabilitasi pada tahap pertama 3.200 bibit, dan tahap kedua mengalami peningkatan menjadi 4 ribu bibit mangrove.
"Luas hutan mangrove Papua Barat sebelum ada pemekaran daerah otonomi baru (DOB) Papua Barat Daya kurang lebih 532.000 hektare," kata Jimmy.
Baca juga: PT Timah tanam 5.000 mangrove di Pantai Kobel mitigasi bencana
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































