Jakarta (ANTARA) - Direktur Akademi Tajonar Angel Alcalde memuji kemampuan dua pemain muda Indonesia Akwila Tjoe dan Fardan Farras Prawita saat mengikuti program pelatihan sepak bola di Akademi Tanjora milik klub LALIGA, CA Osasuna.
"Kedua pemain memiliki level yang luar biasa, keduanya pernah mewakili Indonesia di level junior, dan mereka memiliki skill yang tinggi. Kami harus menyadari hal itu," kata Angel Alcalde dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Tajonar merupakan salah satu dari enam akademi Spanyol yang terpilih untuk berpartisipasi dalam program "EPA Future Stars: Aventura en Espana!". Program itu bertujuan untuk meningkatkan level teknik dan taktik para pemain muda Indonesia.
Sebanyak 18 pemain muda Indonesia dikirim PT Liga Indonesia Baru untuk mengikuti program tersebut, termasuk Akwila dari Persija Jakarta dan Fardan dari Borneo FC.
Kedua pemain dikirim untuk berlatih dengan model pembinaan Osasuna yang untuk kedua kalinya dipercaya PT LIB sebagai referensi bagi pemain akademi. Mereka berlatih bersama tim U-15 dan U-16 Osasuna.
Alcalde mengatakan bahwa akademi yang dipimpinnya mendapat kehormatan untuk menyambut pemain dari negara dan liga lain yang mempercayai Osasuna sebagai acuan dalam pengembangan pemain.
Baca juga: Dua pemain Indonesia berkesempatan "sekolah" di akademi Osasuna
Pihaknya telah membangun program pelatihan yang komprehensif, personal, dan inovatif dan telah diakui oleh LALIGA sebagai salah satu akademi terbaik. Bahkan, ia melanjutkan, jika dibandingkan dengan klub-klub yang memiliki anggaran dua hingga tiga kali lipat dalam hal pembinaan usia muda, pihaknya tetap mampu bersaing secara setara.
Alcalde menjelaskan, Akwila dan Fardan telah menjalani pemusatan latihan selama dua minggu. Mereka berkompetisi langsung dengan para pemain akademi dan bekerja pada level yang luar biasa dalam hal kondisi fisik, teknik, dan taktik.
“Osasuna adalah klub terkemuka, dan ini adalah kesempatan yang bagus untuk menjadi pemandu dan pendukung bagi para pemain muda ini, klub-klub Indonesia, dan juga liga itu sendiri,” katanya.
Akwila mengatakan, berlatih bersama akademi milik Osasuna merupakan pengalaman terbaiknya sejauh ini. Ia mengaku telah mendapatkan banyak ilmu dari pemusatan latihan itu yang membantunya untuk lebih berkembang.
"Semua ini membantu saya untuk berpikir lebih maju di masa depan dan menjadi pemain profesional," katanya.
Baca juga: Javier Tebas: Piala Dunia Antarklub "hancurkan" kompetisi sepak bola
Demikian pula Fardan yang mengaku mendapatkan pengalaman berharga karena bermain dengan para pemain akademi yang sudah dibentuk dengan visi bermain yang sangat baik.
Ia percaya bahwa pengalaman itu memberikan pengaruh besar untuk karirnya di masa depan.
Fardan menyebutkan para pemain di akademi memiliki postur tubuh jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia, serta memiliki fisik yang sangat kuat, memiliki kecepatan, dan visi bermain yang sangat bagus.
"Jadi saya rasa mendapatkan kesempatan untuk belajar di Osasuna sangat berharga bagi saya," katanya.
Selain latihan khusus sepak bola, kedua pemain mengikuti kelas bahasa Spanyol dan Inggris setiap pagi dan berpartisipasi dalam kunjungan budaya di seluruh Navarra, Spanyol.
Baca juga: Marselinus Ama Ola tidak ingin menjadi pemain musiman di Spanyol
Baca juga: Nyck de Vries tertarik ikuti perkembangan timnas sepak bola Indonesia
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.