Jakarta (ANTARA) - Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal memandang diperlukan dukungan kebijakan konkret dari pemerintah untuk mendorong penurunan emisi karbon di Indonesia.
“Sekali lagi kenapa renewable target 23 persen enggak pernah tercapai selama 10 tahun? Karena enggak pernah ada investasi, enggak pernah ada kebijakan," kata Dino di Jakarta, Selasa.
Dino menjelaskan salah satu langkah penting untuk mencapai target penurunan emisi karbon adalah mempercepat penggunaan energi terbarukan dalam bauran energi nasional.
Diketahui, target bauran energi adalah persentase penggunaan energi terbarukan dalam total konsumsi energi nasional. Saat ini Indonesia telah menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025, namun hingga kini target tersebut belum tercapai.
Baca juga: Indonesia menargetkan 17--20 persen energi terbarukan pada 2025
Menurut Dino, rendahnya investasi dan belum adanya kebijakan pendukung menjadi hambatan utama dalam pencapaian target energi terbarukan di Indonesia. Padahal, kata dia, transisi energi bersih merupakan bagian penting dalam upaya menekan emisi karbon secara konsisten.
Selanjutnya Dino juga menyoroti mengenai Nationally Determined Contribution (NDC). NDC merupakan dokumen komitmen resmi setiap negara dalam Konvensi Perubahan Iklim PBB untuk menurunkan emisi karbon sesuai target Perjanjian Paris. Melalui NDC, Indonesia menargetkan penurunan emisi hingga 31,89 persen dengan usaha sendiri atau hingga 43,20 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
Dia berpandangan pemerintah perlu memberikan penjelasan rinci dalam dokumen NDC terkait dengan berbagai target Presiden Prabowo Subianto, seperti rencana pembangunan 3 juta rumah.
Baca juga: ABB: Bauran EBT Indonesia bergantung pada solusi efisiensi energi
“Tiga juta rumah itu emisinya luar biasa. Bagaimana menjamin pembangunan 3 juta rumah itu ramah emisi atau rendah emisi? Jadi dikawinkan dua target itu,” ujar dia.
Dino menilai pembangunan perumahan berskala besar itu perlu dipastikan selaras dengan target penurunan emisi karbon nasional.
Ia menekankan dukungan kebijakan akan menjadi kunci agar transisi energi, pembangunan ekonomi biru, dan infrastruktur nasional dapat berjalan beriringan dengan target penurunan emisi karbon Indonesia ke depan.
Baca juga: Menteri ESDM tegaskan Indonesia tetap komitmen turunkan emisi
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.