Jakarta (ANTARA) -
Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperkenalkan layanan melalui saluran langsung (hotline) telekonsultasi kesehatan jiwa 24 jam sebagai upaya menjawab kebutuhan warga Jakarta dalam layanan kesehatan jiwa yang mudah, cepat dan gratis.
“Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu jadi lokasi pertama pelaksanaan kegiatan promosi layanan ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati di Jakarta, Senin.
Dia berharap ini bukan hanya sebuah seremoni tapi sebagai momentum menjadi penanda komitmen dan keseriusan semua untuk memberikan akses layanan kesehatan jiwa kepada seluruh masyarakat Jakarta.
"'Roadshow' yang pertama dan dimulai dari Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang kemudian dilanjutkan ke beberapa wilayah," kata dia
Ia berharap program tersebut dapat menjadi ruang kolaboratif untuk semua pihak. "Ini wujud nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta," kata dia.
Menurut dia, sesudah layanan ini diluncurkan maka masyarakat Jakarta dapat mengakses layanan ini selama 7×24 jam dan berbicara langsung dengan psikolog klinis.
Baca juga: Layanan telekonsultasi kesehatan jiwa bisa untuk bantu orang lain
Dia mengajak seluruh masyarakat agar bersedia mencari pertolongan ketika merasakan ada masalah pada kesehatan jiwanya atau melakukan "medical check up" kesehatan jiwa.
"Ini masih dalam tahapan mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran itu karena kesehatan jiwa itu menjadi sesuatu yang penting," kata dia.
Sementara Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit mendukung Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang menginisiasi layanan telekonsultasi kesehatan jiwa 24 jam.
"Saya menyambut baik inisiatif layanan ini sebagai bagian dari komitmen kita untuk memperluas akses layanan kesehatan jiwa terutama melalui telekonsultasi," ujarnya.
Baca juga: DKI punya telekonsultasi kesehatan jiwa yang ditangani psikolog
Ia mengatakan, layanan telekonsultasi merupakan jembatan antara masyarakat dengan layanan kesehatan jiwa yang aman, mudah, dan terjangkau.
Dia juga mengajak kepada seluruh pengampu kepentingan dan masyarakat untuk berani bicara jika ada masalah dan tidak takut mencari bantuan. Jangan merasa sendiri dan tidak ragu memanfaatkan layanan ini.
"Kepada para tenaga kesehatan, mari kita terus membangun empati, memperkuat kapasitas dan menjadikan layanan ini sebagai ruang yang nyaman dan suportif bagi mereka yang membutuhkan," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025