Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Implementasi Gim Kementerian Komunikasi dan Digital Tita Ayuditya Surya mengemukakan bahwa saat ini digitalisasi merupakan kunci keberhasilan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dalam membangun daya saing.
"Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi UMKM agar tetap relevan dan berdaya saing," kata Tita sebagaimana dikutip dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta pada Kamis.
Transformasi digital telah mengubah lanskap bisnis UMKM dalam beberapa tahun terakhir.
Promosi lewat media sosial, penggunaan platform perdagangan elektronik, dan penerapan sistem pembayaran digital sekarang berperan penting dalam upaya pengembangan UMKM.
Tita mengatakan bahwa platform digital seperti Instagram, TikTok, Tokopedia, dan Shopee telah menjadi alat utama UMKM untuk menjangkau konsumen lintas daerah.
Kementerian Komunikasi dan Digital menjalankan program-program untuk meningkatkan pengetahuan para pelaku UMKM mengenai pemanfaatan teknologi digital.
"Teknologi akan mendorong efektifitas dan bisnis dalam skala apa pun, sehingga kami mendorong lebih kepada literasi digital, sehingga lebih bisa menunjang usaha UMKM," kata Tita.
Kementerian Komunikasi dan Digital sudah menjalankan Program UMKM go Digital, dan UMKM Level Up untuk membantu para pelaku usaha.
Kementerian tahun ini fokus menjalankan program untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, termasuk pelaku UMKM.
"Ada workshop, ada pelatihan promosi online. Kalau secara payung besarnya kita komitmen untuk mendorong untuk memanfaatkan teknologi. Karena teknologi itu harus inklusif. Bagaimana UMKM memanfaatkan teknologi dengan baik," kata Tita.
Baca juga: Pemerintah siapkan Program SAPA UMKM, dorong UMKM go digital
Pemilik usaha yang dinilai sukses memanfaatkan dukungan platform digital antara lain Endang Hariyanti.
Pengusaha makanan rumahan merek Cemal-Cemil itu omzetnya naik sampai 40 persen setelah aktif memasarkan dan mempromosikan produk secara online.
"Awalnya kami hanya menjual secara offline dari teman ke teman, sekolah-sekolah, dan ikut bazar. Kemudian, berkat bantuan-anak-anak, usaha saya bertransformasi ke digital dan sekarang masuk ke e-commerce," katanya.
"Saat ini order datang dari berbagai daerah," ia menambahkan.
Digitalisasi berpotensi besar mendorong pertumbuhan UMKM. Namun, upaya tersebut saat ini masih menghadapi kendala seperti keterbatasan akses internet, rendahnya literasi digital, hingga masalah permodalan.
Tita mengemukakan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas diperlukan untuk membantu para pelaku UMKM memanfaatkan dukungan teknologi digital guna mengembangkan usaha.
"Perlu sinergi berbagai pihak agar UMKM kita tidak hanya melek digital, tapi juga mampu memanfaatkannya secara optimal untuk naik kelas," katanya.
Baca juga: Kadin bersama TikTok dan Tokopedia gelar pelatihan digitalisasi UMKM
Baca juga: Sekira 10.000 pekerja dan pelaku UMKM dapat pelatihan pemanfaatan AI
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.