Dietisien jelaskan mengapa protein penting bagi pertumbuhan anak

1 hour ago 1
Protein berperan sebagai salah satu komponen pembentuk enzim dan hormon serta sumber energi selain karbohidrat dan lemak.

Jakarta (ANTARA) - Dietisien dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta Luthfianti Diana Mauludiyah, S.Gz, RD, menyampaikan protein pada menu makanan berperan penting untuk pertumbuhan anak.

Diana, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat, menjelaskan protein adalah salah satu makronutrien yang penting untuk tubuh karena berfungsi sebagai zat pembangun.

"Protein sebagai komponen utama pembentuk otot, tulang, kulit, rambut dan sangat penting untuk pertumbuhan pada anak, serta perbaikan jaringan yang telah rusak," kata Diana.

Baca juga: Dietisien: Ikan laut dan ikan air tawar sama-sama mengandung omega 3

Protein berperan sebagai salah satu komponen pembentuk enzim dan hormon serta sumber energi selain karbohidrat dan lemak. Protein juga berperan sebagai salah satu pembentuk antibodi, yaitu zat kekebalan tubuh terhadap infeksi.

“Sebagai pembantu transportasi zat dalam tubuh misal hemoglobin (protein), sebagai transportasi oksigen ke seluruh tubuh,” tutur Diana.

Seseorang membutuhkan protein harian antara 10 hingga 15 persen dari total energi tubuh. Jika konsumsi sedikit melebihi kebutuhan protein harian, Diana menilai tidak berbahaya, namun, seseorang perlu memperhatikan kandungan lemak jenuh.

"Berisiko asupan lemak jenuh karena bahan makanan protein seringkali mengandung asupan lemak," kata Diana menjelaskan.

Protein terbagi ke dalam dua jenis yakni protein hewani yang berasal dari bahan makanan hewani dan protein nabati yang berasal dari tumbuhan. Dibandingkan dengan protein nabati, protein hewani lebih mudah diserap tubuh karena biovailabilitasnya lebih tinggi.

Kebutuhan protein hewani bisa diganti dengan yang nabati jika memang tidak tersedia.

"Jika harus mengganti dengan protein nabati karena alergi atau vegetarian maka harus dipastikan kandungan vitamin B12, zat besi, kalsium, vitamin D, asam lemak omega3," kata Diana.

Boga bahari juga merupakan sumber protein hewani, namun, menurut Diana, jika anak alergi terhadap boga bahari, kebutuhan protein hewani dapat digantikan oleh bahan makanan lainnya seperti daging sapi, kambing, unggas, telur susu dan produk olahan susu.

"Protein nabati seperti tahu, tempe, kacang kedelai, edamame, legume, biji-bijian," kata Diana menjelaskan sumber protein berbasis tumbuhan.

Baca juga: Sumber protein MBG disesuaikan dengan ketersediaan di wilayah

Baca juga: Bukan hanya susu, banyak alternatif sumber protein untuk gizi anak

Baca juga: Tanggapi menu MBG ikan hiu, BGN akan hentikan jika sebabkan keracunan

Baca juga: IDAI : PMT perlu dilengkapi protein hewani agar efektif penuhi gizi

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |